Sudah tahu ia akan kecewa, namun kenapa terus diteruskan? **** Revan menghempaskan tubuhnya di kasur kesayangannya. Ia menghela napas panjang, lelah dengan keadaannya saat ini. Sungguh serba salah. Apalagi tadi Relisya memberi tahunya bahwa Gendis nekat untuk pergi ke Jakarta. Pasti sekarang Gendis sudah sampai di Jakarta. Apakah Gendis bisa menemukannya? Kenapa juga ia harus datang ke Jakarta padahal ia belum pernah ke sini. Revan pusing memikirkan gadis itu. Akhirnya Revan memutuskan untuk menanyakan keadaan keluarga di kampung. Pasti keluarganya ikut tersangkut akibat hilangnya Gendis ke Jakarta ini. Ia pun akhirnya menghubungi Relisya. "Halo...." sapa Relisya di ujung sana. Revan menghela napasnya lagi. "Gimana keadaan di sana, Dek?" tanya Revan pada Relisya yang ikut-ikut