Ayo Bercinta

1190 Kata
"Mau mencoba hal lain? " bisik Raka di telinganya. "Hal lain? apa maksudmu Raka? " tanya Kinara dengan jantung berdebar-debar. Apa maksud Raka mereka harus berhubungan intim seperti yang ada di film dewasa? "Kamu jangan berlagak polos Kinara, aku sudah melihat seluruh galeri ponselmu. Dasar gadis m***m! " Raka mengeluarkan ponsel milik Kinara yang berada di dalam saku celananya lalu membuka galeri ponselnya yang penuh dengan film-film dewasa. Kinara sangat terkejut mengetahui ponselnya sudah berada di tangan Raka. Apa pria itu mengambilnya diam-diam saat dia lengah tadi? "Raka kemarikan ponselku! sini kembalikan!! " Kinara yang pendek berusaha meloncat untuk mengambil ponsel miliknya yang berada di tangan Raka. Raka memegang ponselnya tinggi-tinggi sengaja untuk mempermainkannya. "Tidak semudah itu, sekarang aku juga memiliki rahasiamu Kinara. Jika kamu mau memenuhi keinginanku maka aku akan mengembalikan ponsel milikmu ini bagaimana? " tawar Raka. Kinara berhenti meloncat dengan nafas terengah-engah," Katakan apa yang kamu mau? tapi tolong jangan sebarkan ke anak-anak kalau aku menyimpan semua video itu. " Raka tersenyum miring dan berkata, " Ayo lakukan seperti yang ada di dalam video yang kamu tonton? aku jamin kamu akan merasakan kenikmatan yang tak pernah kamu rasakan sebelumnya. " Kinara tercengang saat mendengar permintaan Raka. Apa sahabatnya itu sudah gila, " Kamu udah gak waras ya? aku tidak mau!! sini kembalikan ponselku!! " Raka mengangkat tangannya tinggi-tinggi, " Aku tidak akan mengembalikannya sebelum kamu setuju! aku tau kamu penasaran juga kan? pikirkanlah ini baik-baik. Hubungan kita ini saling menguntungkan. Kamu enak dan aku juga dapat enaknya. " "Mana bisa begitu! jelas-jelas aku yang rugi dong! aku akan kehilangan satu-satunya yang berharga dalam hidupku sedangkan kamu tidak! " protes Kinara tidak terima. "Yasudah nanti aku bakal tanggung jawab kalau kamu hamil oke? " "Gak mau!! sini kembalikan ponselku!! " tolak Kinara mentah-mentah. "Siapa itu ribut-ribut?! " tegur pengurus perpustakaan. Raka lebih dulu kabur sambil membawa ponsel milik Kinara. Sedangkan Kinara mengajarnya dari belakang, tapi sayangnya dia tidak bisa menyusulnya karena sudah kecapekan. "Raka!! tunggu!! " teriak Kinara dengan nafas terengah-engah. Dia takut Raka akan bilang ke anak-anak kalau dia mengoleksi video-video biru itu. Jika hal itu sampai terjadi, maka rusaklah reputasinya sebagai mahasiswi alim di kampus ini. "Ini tidak bisa dibiarkan, Raka si b******n itu berani sekali mengancamku. Apa yang harus aku lakukan sekarang? " batinnya. *** Sudah satu minggu Kinara tidak memberikan jawabannya. Meski dia ingin melakukannya juga. Tapi dia ingin menyerahkan kesuciannya kepada pria yang dicintai bukan pada sahabatnya Raka. "Aduh apa yang harus aku lakukan? "Kinara mengacak-acak rambutnya sendiri bingung harus bagaimana lagi. Di sisi lain dia juga merasa penasaran untuk mencobanya juga. Tok tok tok Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya, dia membuka pintu kamarnya dan melihat mamanya ada disana. "Kinara ada Stella jemput kamu. Katanya malam ini kalian mau datang ke party ulang tahunnya Nia, " ucap Lisa mamanya Kinara. Kinara menepuk jidatnya sambil melihat jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul 18.30 WIB, " Astaga ya ampun kok aku lupa sih. Ma bilangin ke Stella tunggu aku sebentar ya. Aku mau mandi dulu. " "Iya buruan kasihan Stella diluar, yasudah cepetan kamu mandi, " ucap Lisa sambil menutup kembali pintu kamarnya Kinara. "Aduh kok aku sampai lupa sih malam ini mau ke party nya Nia! aku harus cepetan mandi sekarang! " Kinara buru-buru mandi dan berganti pakaian. Setelah bersiap-siap dia keluar dari kamarnya, menemui Stella yang sedang duduk bersama mamanya di ruang tamu. "Stella maafkan aku, aku lupa malam ini kita mau ke party ulang tahunnya Nia. Ayo kita pergi, " ajak Kinara. "Tante Lisa, kami berangkat dulu ya tante. Makasih udah nemenin aku ngobrol tadi, " ucap Stella sambil mencium tangannya mama Lisa. "Iya Stella tolong jaga Kinara baik-baik aja ya. Tante percayakan dia sama kamu, " ucap mama Lisa. Stella mengangguk, "Iya tante tenang saja aku bakalan jagain Kinara." "Ma aku pergi dulu ya ma, " giliran Kinara yang pamit sambil mencium tangan mama Lisa. "Iya hati-hati di jalan ya sayang, " pesan mama Lisa. Setelah berpamitan mereka berdua pergi dengan menaiki mobil yang dibawa oleh Stella. Selama perjalanan, Stella sibuk membicarakan Niko temannya sih Raka. "Kinara menurutmu Niko bagaimana? dia lumayan nggak? besok Niko ngajak aku jalan bareng. Aku sampe bingung mau pakai baju apa besok malam. Setelah pulang kuliah besok temenin aku belanja baju ya? " ucap Stella panjang lebar seraya memikirkan Niko gebetan barunya. Kinara yang sedari tadi melamun tidak terlalu mendengar apa yang dibicarakan oleh Stella. Dia masih memikirkan kejadian di perpus satu minggu yang lalu saat dia berciuman dengan Raka. "Eh Kinara! gimana menurutmu tentang Niko? kok kamu diem sih? " tanya Stella sambil menyenggol bahunya Kinara. Kinara kembali tersadar dari lamunannya dan menjawab, " Ah maafkan aku, kamu cocok kok sama si Niko. " Tak terasa mereka telah sampai di party nya Nia. Banyak anak-anak yang sudah datang dan ikut menikmati pesta ini. Mereka berdua turun dari mobil lalu masuk ke dalam rumahnya Nia. "Hai girls!! " sapa Nia saat melihat mereka berdua datang. "Hai sayang maaf ya kita telat datang. Tadi jalanan macet. Selamat ulang tahun ya, " ucap Stella sambil cipika cipiki dengan Nia diikuti oleh Kinara setelahnya. Tak lupa mereka berdua juga memberikan kado untuk Nia. Di saat mereka sibuk berbincang-bincang, Raka dan gengnya tiba-tiba datang menghampiri mereka. "Nia selamat ulang tahun ya," ucap Raka sambil memberikan sebuah paperbag kepada Nia. Wajah Nia tersipu malu saat menerima paperbag nya, " Makasih Raka sudah datang kemari. Ayo nikmati jamuan pestanya." Mereka semua berbaur dengan yang lain dan menikmati jamuan pesta malam ini. Kinara meneguk minuman yang diberikan oleh seorang pelayan untuk menghilangkan dahaganya. Tiba-tiba sekujur tubuhnya memanas, dia merasa sangat gerah dan memutuskan untuk mencari angin di luar rumahnya Nia. Tapi rasa panas itu tidak langsung menghilang begitu saja. "Kinara kamu baik-baik saja? " tanya Reza, kakaknya Nia. "Kak Reza? ada yang aneh dengan tubuhku kak, rasanya panas sekali, " jawab Kinara mulai merasa gelisah dan nafasnya kian memburu. "Kinara kamu kenapa? " tanya Raka tiba-tiba muncul di belakang mereka. Dia langsung menghampiri Kinara dan melihat wajahnya memerah. "Kamu sakit Kinara? ayo kita pulang saja. Aku akan mengantarkanmu ke rumah, " ajak Raka cemas sambil merangkul Kinara tapi kak Reza menahannya. "Biar aku saja yang mengantarkan Kinara, " cegah kak Reza. "Menyingkir! Kinara adalah sahabatku! jadi dia adalah tanggung jawab ku! ayo Kinara kita pulang! " Raka mendorong Raka dan membawa Kinara pergi dari sana dengan menaiki mobilnya. Di dalam mobil Kinara semakin gelisah dan ingin membuka gaunnya karena tubuhnya sangat gerah sekali. Tangan Raka menghentikan aksi gilanya Kinara. Yang benar saja gadis itu ingin melepaskan gaunnya disini, " Jangan lepaskan! aku ini seorang pria! apa kamu sudah gila?! " "Panas banget, nyalakan AC nya Raka! " keluh Kinara sudah tidak bisa menahannya lagi. Raka merasa ada yang aneh pada Kinara, sepertinya ada seseorang yang sengaja memasukkan obat perangsang ke dalam minumannya. "Aku akan membantu menghilangkan rasa panas yang kamu rasakan tapi, kamu harus mengikuti apa yang kuinginkan Kinara.. " Raka mendekatkan wajahnya pada wajah Kinara seraya meraba bibir manis yang kini telah menjadi candu untuknya. Kinara mengangguk menyetujuinya, " Baiklah apa yang kamu inginkan? " "Ayo bercinta denganku. Hanya itu satu-satunya cara untuk membantumu, " ajak Raka sebelum memagut bibirnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN