Kinara meringis kesakitan saat merasakan sesuatu memaksa masuk dibawah sana.
"Ahkk Raka berhenti sakit banget, " Kinara mendorong tubuh Raka agar menyingkir darinya namun sahabatnya itu tidak mau berhenti melakukannya.
"Nggak bisa, sakitnya hanya sebentar. Percaya padaku oke? " Raka membungkam kembali bibirnya agar meredakan sedikit rasa sakitnya. Bersamaan dengan itu, Kinara merasakan sesuatu yang robek dibawahnya sana. Air matanya mengalir merasakan sakit yang luar biasa. Kini dia sudah kehilangan kesuciannya di tangan Raka sahabatnya sendiri.
Raka melepaskan ciuman mereka dan memberikan satu kecupan di sudut mata Kinara yang basah, " Maaf aku akan melakukannya dengan pelan."
Raka mulai bergerak pelan agar Kinara bisa ikut menikmati setiap hujamannya. Awalnya memang terasa sakit, namun lama kelamaan rasa sakit itu berganti menjadi rasa nikmat yang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.
"Nghh Raka , tubuhku terasa aneh tolong menyingkirlah aku ingin pipis Raka!! " Kinara kembali mendorong Raka agar menyingkir darinya namun Raka tetap menggerakkan pinggulnya lebih cepat dari sebelumnya.
"Keluarkan saja Kinara aku juga ingin keluar ahhh sial milikmu meremas milikku terlalu erat ahh s**t!! "
Mereka berdua mendapatkan pelepasan bersama-sama, Raka menyingkir dari tubuh Kinara dan tertidur di sebelahnya karena kelelahan. Sedangkan Kinara cepat-cepat ingin memakai bajunya tapi Raka malah menariknya ke dalam pelukannya.
"Mau kemana? jangan pergi temani aku disini, " Raka merengkuhnya lebih dekat hingga punggung Kinara menempel dengan d**a bidangnya. Dia juga menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Kinara yang terasa nyaman untuknya.
Kinara merasa risih karena Raka terlalu intim memeluknya, " Raka lepasin aku dong. "
"Nggak mau! udah sana cepat tidur! " tolak Raka sambil memejamkan matanya. Kinara juga merasa sangat kelelahan dan mengantuk, sampai akhirnya dia pun ikut tertidur di dalam pelukan Raka.
***
Beberapa tahun kemudian...
Raka dan Kinara sekarang sudah bekerja di Perusahaan Cakrawala Buana. Kinara sebagai staff Accounting sedangkan Raka adalah kepala bagian keuangan. Keduanya masih bersahabat sampai detik ini. Mereka juga tinggal bersama di sebuah apartemen dengan dalih untuk menghemat biaya. Padahal bisa saja mereka tinggal secara terpisah. Mereka juga aktif berhubungan suami istri padahal tidak ada hubungan asmara diantara mereka berdua.
"Kinara kerjakan semua ini, lalu antar ke ruanganku, " Raka memberikan banyak laporan keuangan dan faktur kepada Kinara.
"Baiklah pak! " Kinara mengambil laporan keuangan dan fakturnya untuk dia kerjakan sekarang juga.
Sebelum pergi, Raka berbisik di telinga Kinara, " Jangan terlalu lama, aku menunggumu di dalam. "
Kinara hampir saja ingin mengutuknya, " Dasar m***m! sana cari pacar makanya!"
Raka terkekeh geli lalu membelai rambut Kinara dengan lembut, "Di dalam ada pizza kesukaanmu. Katanya kamu mau pizza, makanya cepat kerjakan semua tugasmu agar kita bisa makan bersama."
Mata Kinara berbinar saat mendengarnya. Perutnya sampai keroncongan sekarang, " Baiklah aku akan kerjakan semuanya. Sudah sana jangan ganggu aku! "
"Baiklah, " Raka melangkah pergi meninggalkannya. Sementara Kinara mulai mengerjakan semua pekerjaannya. Setelah selesai dia membawa laporan keuangannya ke dalam ruangan Raka. Disana pria itu sedang sibuk dengan laptopnya. Kinara mengunci pintu ruangannya lalu maju mendekatinya.
"Ini dia pak Raka semuanya sudah beres," Kinara menyerahkan semua laporannya di atas mejanya. Raka menghentikan aktivitasnya dan meminta Kinara untuk duduk diatas pangkuannya. Kinara tidak menolak dan duduk disana sambil melingkarkan tangannya di leher pria itu.
"Ada yang ingin aku bicarakan sebelum kita makan pizzanya, sebentar lagi aku akan tunangan dengan gadis pilihan papaku. " ucap Raka membuat Kinara terkejut.
"A.. apa kamu serius? " tanya Kinara dengan mata berkaca-kaca.
"Iya tapi kami masih lama menikahnya. Jadi kamu tidak perlu khawatir. Kamu senang kan karena sebentar lagi aku akan tunangan? " tanya Raka.
Kinara hampir saja menangis di hadapan Raka. Selama ini dia sudah menaruh rasa padanya dan berharap Raka menembaknya. Tapi kenyataannya Raka malah akan menikahi gadis lain. Padahal mereka sudah lama bersahabat dan tinggal bareng. Tidak hanya itu mereka hampir setiap hari berhubungan badan. Apa Raka sama sekali tidak pernah menganggap dia ada di dunia ini? Dia benar-benar bodoh telah mencintai Raka.
"Aku turut senang Raka, selamat ya, " ucap Kinara seraya menahan tangisnya.
"Iya sama-sama. Tapi aku tidak ingin hubungan kita secepatnya berakhir. Paling tidak sampai aku menikah dengan tunanganku."
Kinara langsung bangkit dari pangkuan Raka dengan wajah marah, " Kenapa begitu? kamu sebentar lagi akan bertunangan bukan? lebih baik kita berpisah sekarang juga. Lagian aku juga bukan siapa-siapa kamu Raka. Hubungan kita udah gak jelas dari awal. Aku juga bukan kekasihmu!! "
"Kamu itu milikku Kinara, sejak aku menyentuhmu kamu sudah menjadi milikku! kamu nggak bisa pergi begitu saja meninggalkan aku!"
"Kamu egois!! selama ini kamu menyentuhku! aku pikir kamu mencintai aku tapi ternyata kamu hanya mengangap aku seperti jalang gratisan yang bisa kamu sentuh sesuka hatimu!! mulai hari ini hubungan kita berakhir! aku mau pindah malam ini juga!! "
Kinara berlari keluar dari ruangan Raka menuju ke arah kamar mandi wanita. Dia sudah lelah menunggu selama 3 tahun lamanya di sisi Raka dan berharap pria itu segera menembak atau melamarnya. Ternyata selama ini dia hanyalah jalang gratisan yang bisa dipakai sesuka hati dan dibuang dengan sesuka hati.
Sesampainya di kamar mandi, dia masuk ke salah satu bilik disana lalu menutup pintunya rapat dan duduk di atas closet. Dia menangis sambil menutup kedua wajahnya dengan menggunakan kedua tepalak tangannya.
"Raka b******k!! pria j*****m sialan!! hiks hiks hiks. "
***
Kinara sampai di apartemen lebih dulu dan mengemas semua baju-baju miliknya ke dalam koper. Baru saja selesai berkemas, tiba-tiba pintu apartemen terbuka lebar. Raka datang menghampirinya dengan wajah marah.
"Kamu mau pergi kemana? " tanya Raka.
"Apa kamu nggak lihat? aku mau pindah lah!! " jawab Kinara ketus. Untuk apa dia tinggal disini dan jadi jalang gratisan. Mending dia open BO aja sekalian biar dapat duit.
Raka menarik koper Kinara dan menyembunyikannya di belakang punggungnya, "Kamu nggak boleh pergi!!"
"Aku mau pergi!! kamu gak ada hak apapun untuk melarangku!! sana minggir!! " Kinara mendorong Raka tanpa mengambil kopernya. Yang paling penting adalah dia harus secepatnya pergi dari sini.
"Kinara berhenti!! " teriak Raka mengejarnya.
Kinara terus berjalan memasuki lift hingga pintu liftnya tertutup rapat. Syukurlah Raka tidak bisa mengejarnya. Tiba di lantai dasar, dia terkejut melihat Raka muncul dari pintu tangga darurat. Dia langsung berlari menghindari Raka tapi pria itu sudah lebih dulu menangkap tubuhnya dan memikulnya seperti karung beras di bahunya.
"Ahkk!! turunkan aku Raka!! turunkan aku!! aku mau pergi!! " teriak Kinara memberontak sambil memukul-mukul punggungnya Raka.
PLAK PLAK
Raka dengan kurang ajarnya menampar pantatnya beberapa kali sambil berjalan menuju ke arah lift.
"Kamu tidak akan bisa pergi dariku Kinara. Sampai aku sendiri yang memutuskan untuk melepaskanmu atau tidak. Apa kamu lupa kalau aku sudah menyimpan banyak video dan foto-foto kebersamaan kita selama 3 tahun ini? aku akan menyebarkan foto bugilmu jika kamu nekat pergi lagi!! " ancam Raka.
Kinara tak menyangka Raka akan bertindak picik seperti ini, " b******k kamu Raka!! aku sangat membencimu!! "
Raka tidak peduli dengan umpatan Kinara. Dia malah kembali menampar pantatnya beberapa kali dan sedikit meremasnya pelan. Dia tidak sabar ingin kembali melakukan percintaan dengan Kinara di dalam kamar apartemen mereka.
"Semakin banyak kamu mengumpat, semakin aku merasa tegang di bawah sana sayang, " ucap Raka menggodanya.