Sebelum memulangkan Dinda, Tania memeluk gadis kecil itu lamaaa sekali. Menciumi kedua pipinya dan mendekatkan ujung hidung mereka. “Dinda harus janji sama Tante, nggak boleh bikin Oma kesal dan marah-marah, ya Sayang.” Tanpa tahu yang terjadi, gadis kecil itu mengangguk dan balas memeluk Tania sekali lagi. Di punggungnya yang mungil, Tania menyesap aroma tubuh Dinda. Setelah mengembuskan napasnya berkali-kali, Tania berusaha pasang senyum semanis mungkin di hadapan gadis kecil itu. “Ayo, Tante antar ke rumah Oma. Mungkin Papa bangunnya kesiangan jadi nggak akan bisa antar Dinda.” Tania membuka pintu rumahnya dan bersiap memesan taksi online. Namun belum sempat dia menyelesaikan pesanannya, pagar rumahnya didorong seseorang dari luar. “Biar aku saja yang mengantar Dinda pulang.” Aryo