Chapter 4

1593 Kata
Ketika mereka tengah berbicara, ada tukang bakwan yang lewat di depan rumah Angel. Dia meneriaki tukang bakwan tersebut supaya berhenti. "Pak, beli!" Teriak Angel. Tukang bakwan itu pun berhenti, kemudian Angel masuk ke dalam rumahnya untuk mengambil mangkok. "Apa kamu tidak beli?" Tanya Angel yang akan beranjak menghampiri tukang bakwan. "Nanti saja. Kamu dulu," Ujar Hugo. Angel pun menghampiri tukang bakwannya. Dia memberikan mangkuknya, kemudian mengatakan, "seperti biasanya ya, pak. Siomay, tahu goreng, sama pentol isi puyuh, dan gorengnya," Pinta Angel sembari menunjuk. Setelah membayar, Angel kembali menghampiri Hugo, dan dia menikmati bakwannya, sedangkan Hugo pun beranjak ke tukang bakwannya. Dia membeli dengan menggunakan mangkuk tukang bakwannya. Terlihat Hugo yang tengah memesan bakwan sesuai dengan keinginannya. Tidak lama Hugo pun kembali dengan membawa sebuah mangkuk. Mereka berdua sangat menikmati makanannya. Selang beberapa saat, Hugo lebih dulu selesai, dia berjalan ke tukang bakwannya untuk mengembalikan mangkuk, dan membayar bakwannya. Selesai itu Hugo kembali menghampiri Angel. Hugo duduk di sebelah Angel sembari menunggu kekasihnya selesai makan. Sembari menunggu, dia bermain game di ponselnya. Satu jam berlalu. "Sudah ya. Aku pulang," Pamit Hugo. "Iya. Hati-hati di jalan," Ujar Angel. Hugo pun beranjak pergi, sedangkan Angel masuk ke dalam untuk mandi sore. Hari mulai petang, Angel menunggu beberapa saat untuk main ke rumah Ana. Karna jarak antara rumahnya dengan Ana tidak terlalu jauh jadi Angel sering sekali main ke rumah temannya itu. Angel mengayuh sepedanya untuk ke rumah Ana. Di perjalanan dia sangat menikmati mengayuh sepedanya. "Permisi," Ujar Angel. "Oh ... Angel. Bentar ya." Kebetulan Ibunya Ana yang keluar jadi beliau meneriaki Ana untuk memberitahu dia bahwa Angel datang. "Ana! ini ada Angel!" Teriak ibunya Ana. Mendengar suara ibunya yang berteriak, Ana pun keluar, kemudian dia bertanya. "Ada apa ngel?" Tanya Ana. "Biasa," Jawab Angel seraya menyeringai. Ana pun mengerti maksud Angel apa, karna dia sudah mengenal Angel dari PKKMB jadi sejak saat itu Angel sering main ke rumah Ana, dan kedua orang tua Ana pun mengenal Angel. "Mau duduk di luar atau di kamarku?" Tanyanya. "Di luar saja," Jawab Angel sembari duduk di depan rumah Ana. "Oke. Tunggu sebentar ya," Ujar Ana. Dia kembali masuk ke dalam rumahnya, namun tidak lama kemudian keluar lagi dengan membawa minum. "Nih! Minum buat kamu," Ujar Ana. Angel pun menyeringai, karna setiap kali dia datang ke rumah Ana, temannya itu selalu saja menyediakan minuman yang banyak. Dan Ana tahu jika Angel akan menghabiskan minuman yang disajikannya. "Tugasmu bagaimana? Apa sudah?" Tanya Ana. "Sudah. Tinggal besok mengumpulkannya saja," Jawab Angel. "Besok pulang kuliah, aku dan Mas mau ke tempat Wifi," Ujar Ana. "Oh .... " Ujar Angel. "Mau ikut?" Tanya Ana. "Tidak. Terima kasih. Daripada aku jadi obat nyamuk, jadi lebih baik aku tidak ikut," Jawab Angel. "Ya sudah." Ujar Ana. Banyak hal yang mereka bicarakan, dari hal perkuliahan hingga tentang yang tidak penting sekalipun jadi bahan pembicaraan mereka. Tiga jam berlalu. Malam semakin larut, Angel akhirnya berpamitan pulang karna besok masih ada kelas, jadi tidak mungkin jika Angel tetap berada di rumah Ana. "Pulang dulu ya, terima kasih," Pamit Angel. "Ya .... " Sahut Ana. Setelah berpamitan dengan ibunya Ana, Angel pun pulang dengan mengayuh sepedanya lagi. Ketika sampai di rumah, Angel tidak langsung beristirahat. Dia bermain ponsel untuk beberapa saat. *** "Selamat pagi semua," Ujar Dosen. Pagi ini perkuliahan hanya perkenalan materi, dan juga mengisi absen. Setelah 40menit berlalu, perkuliahan pun selesai. "Ah ... Enaknya kuliah selesai," Ujar Angel sembari merenggangkan badannya. "Habis ini kemana?" Tanya Ana merapikan bukunya. "Mungkin aku langsung pulang," Jawab Angel, "kalau kamu?" "Aku menunggu mas Indra selesai kelas, baru ke tempat Wifi," Ujar Ana. "Oh ... Oke. Kalau gitu aku pulang duluan ya," Ujar Angel. "Ya." Ujar Ana. Mereka berdua pun berpisah. Karna Ana ada janji dengan Indra jadi Angel tidak ingin ikutan, akhirnya Angel menemui Hugo yang sedang duduk di depan Fakultas. "Hai," Sapa Angel sembari duduk di depannya. "Bagaimana kuliahnya?" Tanya Hugo. "Biasa saja. Ayo pulang!" Ujar Angel. Hugo mengangguk mengiyakan, kemudian mereka berdua berjalan ke parkiran motor. "Tidak mampir kemana-mana lagi kan?" Tanya Hugo. "Tidak." Jawab Angel menggelengkan kepalanya. Akhirnya mereka keluar dari Universitas. Dalam perjalanan pulang, Hugo bertanya pada Angel. "Apa kamu sudah makan?" Tanya Hugo. "Belum," Jawab Angel. "Bagaimana jika kita makan dulu?" Ajak Hugo. "Boleh juga," Jawab Angel. Hugo akhirnya mengendarai motornya ke tukang soto langganan mereka. Tempatnya tidak jauh dari Universitas, jadi tidak butuh waktu lama untuk sampai di tempat soto tersebut. Setelah motornya berhenti di depan tukang soto, Angel pun turun lebih dulu, lalu masuk ke dalam untuk memesan, sedangkan Hugo selang beberapa saat dia menyusul masuk. "Sudah pesan?" Tanya Hugo. Angel pun mengangguk. Kemudian salah seorang menghampiri Angel dan Hugo untuk bertanya tentang minuman. Tidak lama menunggu akhirnya sotonya di antar ke meja Hugo dan Angel. Mereka bisa menikmati sotonya sembari membicarakan masalah UKM. "Apa kamu akan ikut jadi panitia?" Tanya Hugo. "Aku masih belum tahu. Karna aku malas jika harus repot," Jawab Angel. Selesai makan, Angel beranjak membayar sotonya, kemudian dia dan Hugo beranjak pergi. "Oh ya, besok aku tidak ada kuliah," Ujar Hugo. "Oh ... Kalau gitu aku akan berangkat dengan Indah saja," Ujar Angel. "Oke." Ujar Hugo. Empat puluh lima menit kemudian mereka sampai di rumah. Setelah menurunkan Angel, Hugo langsung pamit pulang. Tidak lupa sebelum beranjak pergi, Hugo mengecup kening Angel. Setelah itu dia pergi, sedangkan Angel masuk ke dalam kamarnya kemudian dia menghubungi Indah. *Indah* memanggil.... BIP "Halo, ndah," Ujar Angel. "Ya, ada apa?" Tanya Indah. "Besok aku berangkat bersamamu ya," Ujar Angel. "Loh! Hugo kemana?" Ujar Indah. "Hugo besok tidak ada kuliah, jadi besok aku berangkat bersamamu ya," Ujar Angel. "Oke. Aku jemput seperti biasanya ya," Ujar Indah. "Oke." Ujar Angel. Setelah itu pembicaraan mereka berakhir. Kemudian Angel tidur siang. --- Hari mulai petang, Angel terbangun dari tidurnya karna mendengar suara berisik dari luar kamarnya. Angel menggeliat, kemudian dia membuka matanya. Setelah nyawanya terkumpul, Angel beranjak dari kasurnya. Dia masuk ke dalam kamar mandi. Lima menit kemudian Angel selesai, kemudian dia berjalan ke meja belajarnya. Ketika sedang mengerjakan tugasnya, tiba-tiba ponselnya berdering. BIP "Ya. Halo, ma," Ujar Angel. "Sedang apa sayang?" Tanyanya. "Sedang mengerjakan tugas, ma," Jawab Angel. "Bagaimana keadaanmu di sana?" Tanyanya. "Baik, ma. Mama sendiri bagaimana kabarnya?" Tanya Angel. "Kabar mama baik, jaga kesehatan ya sayang. Mama tidak menemanimu di sana jadi kamu harus bisa merawat diri sendiri," Pesannya. "Iya, ma." Ujar Angel. "Kalau begitu mama tutup teleponnya. Besok mama akan telepon lagi, semangat belajarnya ya," Ujar mamanya. "Iya, ma." Ujar Angel. Akhirnya pembicaraan Angel dengan mamanya pun berakhir. Setelah itu dia lanjut mengerjakan tugasnya. Selesai mengerjakan, Angel bermain ponselnya sembari merebahkan badannya di atas kasur. Dua jam kemudian. Mata Angel sudah berat, dan tidak bisa di ajak kompromi lagi. Akhirnya dia meletakkan ponselnya, kemudian ia tertidur. *** Tok Tok Tok Angel masih tidur, ia belum bangun walaupun alarmnya berdering. Tok Tok Tok Untuk kedua kalinya seseorang mengetuk pintu kamar Angel. Akhirnya dia menunjukkan reaksi, Angel mulai menggeliat, dan membuka matanya. Tok Tok Tok "Ya .... " Sahut Angel. Lalu Angel beranjak dari kasurnya. Dia berjalan menuju pintu untuk membuka, dan melihat siapa yang datang. CKLEK "Astaga, Angel! Kamu belum siap juga?!" Ujar Indah. "Masuklah. Aku akan bersiap. Tunggu ya," Ujar Angel. Setelah itu Angel masuk ke dalam kamar mandinya. Dia seperti mandi bebek yang sangat cepat. Hanya sekitar 5 menit Angel sudah selesai mandi, dan bersiap. "Ayo berangkat!" Ajak Angel. Indah dan Angel akhirnya berangkat ke kampus. Ketika mereka baru keluar dari rumah Angel, tiba-tiba mereka berpapasan dengan Indra dan juga Ana. "Hei!" Sapa Angel. "Baru berangkat juga," Ujar Ana. "Iya. Ini nih Angel telat bangun lagi," Sahut Indah. "Maaf," Ujar Angel. "Angel sudah biasa telat bangun, makanya aku tidak terkejut jika dia kadang telat masuk," Ujar Ana. Angel hanya menyeringai. Kemudian Angel dan Indah berkendara di belakang Indra hingga ke kampus. Namun, karna jalanannya sedikit macet jadi Indah dan Angel terpisah dari Indra. "Eh! Dimana mas Indra?" Tanya Indah. "Entahlah. Mungkin mereka lewat jalan yang lain," Jawab Angel. Setelah terbebas dari kemacetan, Angel akhirnya mengendarai motornya agak cepat karna jam masuk perkuliahannya pun akan di mulai. Tidak lama Angel dan Indah sampai di parkiran kampus. "Ini, Pak," Ujar Indah seraya memberikan STNK motornya pada security. Setelah di beri nomor, Angel dan Indah masuk ke dalam parkiran motor, lalu memarkirkan motornya. Angel, dan Indah yang baru saja sampai di kampus pun langsung berjalan cepat menuju kelas. Ketika mereka sampai ternyata dosennya belum datang, jadi mereka bisa bernafas lega. Sedangkan Ana yang lebih dulu sampai pun sudah mencarikan tempat duduk untuk kedua orang yang baru saja datang. "Tumben dosennya belum datang?" ujar Angel heran sembari duduk. "Katanya sih telat." Jawab Ana. "Oh .... " ujar Angel. Tidak lama kemudian dosennya pun datang, dan perkuliahan di mulai. Angel, Indah dan Ana yang duduk di bangku baris pertama pun akhirnya tidak bisa berkutik karna peraturan dosennya yang terlalu ketat. 'Besok-besok jangan duduk di depan jika mata kuliah dosen ini' Angel menulis di kertasnya, dan menggesernya supaya Ana bisa membacanya. Kemudian Ana mengisyaratkan mengerti dengan maksud Angel. 40 menit kemudian. Mata kuliah mereka selesai, setelah itu tidak ada perkuliahan lagi. Angel, Ana dan Indah akhirnya keluar kelas, kemudian mereka menuju ke tempat biasa mereka duduk sembari menunggu Indra selesai kuliah. "Oh ya, setelah ini kalian kemana?" tanya Ana. "entahlah," jawab Angel. "Aku tidak ingin pulang, kita jalan-jalan yuk," ujar Indah. "Mau kemana?" tanya Angel. "Entahlah. Terserah," ujar Indah. "Aku bisa ikut, tapi tunggu mas Indra dulu," ujar Ana. "Ya sudah. Kita tunggu mas Indra saja," ujar Indah. Akhirnya mereka bertiga menunggu Indra selesai kelasnya. Satu jam kemudian. Indra datang, dan menghampiri Angel, Indah dan Ana yang tengah duduk di gedung rektorat. "Lama sekali mas," ujar Angel.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN