Chapter 10

1019 Kata
Tidak ada jawaban dari Angel, dia tetap menarik Ana, dan berjalan menuju pasca. "Ngel," Panggil Ana. "Apa?" Sahut Angel. "Kenapa sikap kamu seperti itu pada Bayu?" Tanya Ana. Angel menghela napas, kemudian dia berkata, "Apa kamu lupa dengan sikapnya padaku yang tahun lalu?" Ana terdiam, dia tahu bahwa Bayu pernah bersikap dingin pada Angel, dan pernah tidak bicara pada Angel selama kurang lebih satu tahun, dan Angel juga tidak tahu penyebabnya. "Sudahlah An," Ujar Angel. Mereka sampai di pasca, lalu Angel dan Ana langsung duduk di kursi. Karna melihat wajah Angel yang kesal, Hugo pun bertanya. "Ada apa denganmu?" Tanya Hugo. Angel tidak menjawabnya, tapi Ana yang menyahuti pertanyaan Hugo. "Dia sedang badmood," Sahut Ana. Hugo langsung melihat ke Ana lalu dia bertanya lagi. "Kenapa? Apa terjadi sesuatu padanya?" Tanya Hugo. "Tidak terjadi apa-apa," Sahut Angel. Hugo akhirnya tidak bertanya lagi karna dia melihat ekspresi wajah Angel yang menunjukkan jika dia tengah kesal. Tidak lama menunggu, Indra akhirnya datang, lalu mereka berempat beranjak pergi. Indra dan Ana berada di depan karna mereka yang tahu mall mana yang mereka tuju. Selama perjalanan Angel hanya diam, sedangkan Hugo mencoba mengajaknya bicara. Namun, jawaban Angel selalu saja singkat. Beberapa menit kemudian mereka sampai di parkiran mall. Setelah motor terparkir, mereka berempat jalan masuk ke dalam mall. "Mau beli apa?" Tanya Angel. "Hanya jalan-jalan saja," Jawab Ana. "Lah!" Ujar Angel. Mereka berempat berjalan mengelilingi mall hingga merasa lelah, dan Angel pun mengeluh. "Aku haus," Ujar Angel. Akhirnya mereka mencari salah satu stan minum, dan setelah berjalan turun akhirnya mereka menemukan stannya. "Kak, beli dua minuman ini ya," Pinta Angel sembari menunjuk. Karna Ana tidak bisa minum minuman yang berasa jadi dia membawa air mineral di tasnya, dan setiap kali keluar jalan-jalan, Ana selalu membawa minuman sendiri. "Hugo, tolong bayar minumannya," Pinta Angel. Hugo mengeluarkan dompetnya lalu membayar minumannya, kemudian mereka berempat melanjutkan lagi jalan-jalannya. "Kita di sini sampai jam berapa?" Tanya Angel. "Kenapa?" Tanya balik Ana. "Kalau hanya jalan-jalan seperti ini lebih baik kita cepat pulang, karna aku capek dan bosan," Ujar Angel. "Baiklah. Kita pulang saja sekarang," Ujar Ana. "Oke." Ujar Angel. "Go, ayo pulang!" Hugo mengangguk mengiyakan, kemudian mereka berempat beranjak ke parkiran. Dan setiap kali ke mall yang tahu letak motor itu pasti Ana. "Di sebelah mana ya?" Gumam Angel. "Sebelah sana," Jawab Ana. Akhirnya mereka berempat beranjak, dan keluar dari mall. Setelah keluar dari mall, Hugo dan Angel berpisah dari Ana dan Indra. "Kita langsung pulang ya," Pinta Angel. "Oke." Jawab Hugo. Dalam perjalanan pulang, Angel atau Hugo tidak banyak bicara. Hingga akhirnya mereka sampai di rumah Angel. Setelah Angel turun, Hugo langsung pamit pulang. "Hati-hati," Ujar Angel. Hugo langsung mengendarai motornya pergi, sedangkan Angel langsung masuk ke dalam. Ketika masuk Angel menghela napas sembari meletakkan tas, lalu dia masuk ke dalam kamar mandi. Lima menit kemudian Dia keluar dari kamar mandi, lalu merebahkan badannya di atas kasur. "Hah ... Apa yang harus aku lakukan?" Gumam Angel. "Ada apa kak?" Tanya Rama. "Huh?" Ujar Angel. "Ada apa dengan kakak?" Tanya Rama sekali lagi. "Tidak. Tidak ada apa-apa," Jawab Angel. "Hmm ... ya sudah." Ujar Rama seraya beranjak. Namun, ketika Rama membuka pintu, Angel bertanya pada adiknya itu. "Kamu mau kemana?" Tanya Angel sembari duduk. "Keluar sebentar. Ada kerja kelompok," Jawab Rama. "Oh ... Ya sudah," Ujar Angel. Setelah itu Rama keluar dari kamar, sedangkan Angel langsung kembali rebahan. Hari mulai petang, dan Angel sudah selesai mandi. Dia berencana ke rumah Ana untuk main. Setelah menyahut jaket, dan ponselnya, Angel beranjak. "Aku ke rumah Ana dulu ya," Pamit Angel sembari membuka pintu. "Iya." Sahut Rama. Lalu Angel mengayuh sepedanya ke rumah Ana. Tidak butuh waktu lama untuk sampai di rumah Ana, jadi ketika Angel sampai dia langsung memanggil Ana. Namun, ternyata Ana sedang keluar dengan Ibunya. Akhirnya Angel kembali pulang karna Ana tidak ada di rumah. "Yah ... Capek," Gumam Angel. Ketika pintu kamar terbuka, Angel mendapat pertanyaan dari Rama. "Loh! Tidak jadi main ke rumah Kak Ana?" Tanya Rama. "Anaknya tidak ada di rumah," Jawab Angel seraya menutup pintu. "Oh .... " Ujar Rama. Lalu Angel berjalan ke sofa. Dia langsung merebahkan badannya. Ketika Angel memejamkan matanya tiba-tiba ponselnya berdering, dan ketika di lihat ternyata panggilan masuk dari Ana. "Ya An," Jawab Angel. "Ada apa datang ke rumahku?" Tanya Ana. "Hanya ingin main saja, tapi kamu tidak ada di rumah," Ujar Angel. "Iya. Aku baru saja pulang habis mengantar Ibuku belanja," Ujar Ana. "Oh ... Ya sudah," Ujar Angel. Setelah itu pembicaraan mereka pun berakhir. Angel kembali memejamkan matanya. Namun, suara ponselnya terdengar lagi, dan ketika dilihat ternyata ada satu panggilan masuk dari Hugo. "Ram, tolong kamu angkat ini, lalu bilang kalau aku sedang tidur." Pinta Angel. "Kenapa?" Tanya Rama. "Aku sedang malas bicara dengannya," Jawab Angel. "Oke." Ujar Rama. Akhirnya Rama yang mengangkat panggilan telepon dari Hugo, dan dia bilang jika Angel tengah tidur. Tidak lama setelah itu pembicaraan Hugo dan Rama pun berakhir. "Bagaimana?" Tanya Angel. "Katanya ya sudah, besok saja dia akan menghubungimu lagi," Ujar Rama. "Oh ... Ya sudah," Ujar Angel. Malam semakin larut, Angel yang tidak tidur siang atau sore akhirnya dia tidur lebih awal. Pagi pukul 06.30. Karna kemarin malam Angel memasang alarm, jadi dia bisa bangun pagi. Dia merenggangkan badannya, kemudian mengumpulkan nyawanya. Setelah itu Angel beranjak dari kasurnya. Tap Tap Tap Dia masuk ke dalam kamar mandi. Sepuluh menit kemudian Angel sudah selesai bersiap, namun yang menjemputnya belum juga datang. Dua puluh lima menit kemudian. "Ngel!" Panggil seseorang. Angel akhirnya beranjak, lalu dia menyahut tas dan ponselnya. "Ya, tunggu sebentar," Sahut Angel. Ketika keluar terlihat Indah yang tengah menunggu Angel keluar dari kamar. "Hei," Sapa Angel. "Hei," Balas Indah. "Berangkat sekarang ya," Ajak Angel. "Iya," Ujar Indah. Akhirnya Indah dan Angel berangkat. Seperti biasanya di setiap perjalanan menuju kampus, Indah dan Angel selalu mempunyai topik pembicaraan yang mereka bahas. Namun, di tengah perjalanan menuju kampus tanpa sengaja mereka bertemu dengan seseorang. Indah dan Angel tidak langsung menyapanya, mereka mengikutinya dari belakang hingga mereka sampai di kampus. "Hei!" Sapa Indah. "Loh! Kalian baru sampai?" Tanyanya. "Iya. Daritadi kami ada di belakang kamu," Ujar Indah. "Iya kah?" Ujarnya. "Iya." Jawab Indah.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN