"Angel!" Panggil Hugo sembari meraih tangan Angel.
"Ada apa?" Tanya Angel sembari menoleh ke arah Hugo.
"Sebenarnya apa yang sudah terjadi padamu? Kenapa beberapa hari ini sikapmu berubah?" Tanya Hugo.
"Aku tidak kenapa-napa. Aku hanya sedang malas saja," Jawab Angel.
Angel mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Hugo, dan ketika berhasil terlepas, Angel berjalan pergi meninggalkan Hugo yang masih berdiri di depan Fakultas. Angel berjalan menghampiri Indah dan Ana yang sudah berada di kantin.
"Loh! Ngel!" Ujar Indah.
"Hah?! Ada apa?" Tanya Angel.
"Kenapa kamu tidak mengajak Hugo kemari? kenapa kamu meninggalkannya?" Tanya Indah.
"Tidak apa. Aku hanya sedang malas saja dengannya," Jawab Angel dengan wajah datarnya.
"Kalian sedang bertengkar?" Tanya Ana.
"Tidak. Biasalah." Jawab Angel. "Sudahlah, biarkan saja. Lebih baik kita makan saja."
Ana dan Indah saling melempar pandangannya ke Angel, mereka tidak mengerti dengan sikap Angel. Namun, Angel tidak menghiraukan Ana dan Indah, dia tengah menikmati makanannya.
Setelah selesai makan mereka bertiga langsung berpisah. Ana yang menghampiri Indra, sedangkan Indah dan Angel berjalan ke parkiran. Di sisi lain, Hugo tengah memperhatikan Indah dan Angel. ketika kedua orang itu beranjak dari kampus, Hugo mengikuti mereka. Perjalanan pulang mereka sama seperti biasanya, namun kali ini sedikit berbeda karna di belakang mereka ada Hugo yang mengikuti.
"Ngel!" Panggil Indah.
"Huh? Apa?" Sahut Angel.
"Tuh! Hugo mengikuti kita," Ujar Indah.
"Sudah biarkan saja," Balas Angel.
Selama perjalanan pulang, Indah atau Angel tidak banyak bicara. Lalu ketika sampai di depan rumah Angel, Indah langsung pamit pulang. Setelah Indah beranjak pergi, tersisa Angel dan juga Hugo.
"Apa yang kamu inginkan?" Tanya Angel ketus.
"Sebenarnya apa yang terjadi padamu?" Tanya Hugo.
"Jawabanku tetap sama. Aku tidak kenapa-napa, aku hanya sedang malas saja," Jawab Angel.
Wajah Hugo terlihat bingung, dia sama sekali tidak mengerti dengan sikap kekasihnya itu, dan dia sama sekali tidak tahu apa yang sudah terjadi pada kekasihnya.
"Baiklah. Kalau begitu aku akan pulang, nanti kita teleponan saja," Ujar Hugo.
"Aku sedang malas bicara, jadi jangan meneleponku," Ujar Angel beranjak pergi.
Hugo hanya menatap kekasihnya itu yang berjalan pergi, hingga akhirnya Angel masuk ke dalam rumah, tidak lama Hugo pun beranjak pergi.
Angel mencoba memastikan jika Hugo sudah pergi, dia mengintip dari balik jendela kamarnya. Ketika dia melihat di depan sudah tidak ada orang, Angel akhirnya masuk ke dalam kamar mandi untuk mengganti bajunya.
Terdengar suara pintu terbuka, dan ketika Angel mengintip ternyata itu Rama yang baru saja pulang sekolah.
"Ram!" panggil Angel.
"Ya kak!" sahut Rama.
"Bisa tolong ambilkan celana pendekku?" pinta Angel.
tidak terdengar jawaban dari Rama, namun tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu kamar mandi, dan ketika Angel mengintip ternyata Rama mengulurkan tangannya yang membawa sebuah kain.
"terima kasih" ujar Angel sembari menerima celana yang di berikan Rama.
Setelah selesai, Angel pun keluar dari kamar mandi. Dia langsung merebahkan badannya di atas kasur, dan bermain ponselnya.
"kak," panggil Rama.
"ya, ada apa?" sahut Angel.
"tadi aku bertemu dengan mas Hugo di depan, tapi aku tidak menyapanya," ujar Rama.
"oh." ujar Angel.
"tidak biasanya mas Hugo langsung pulang? biasanya kan dia lama berada disini," ujar Rama.
"tidak apa. biarkan saja," ujar Angel.
Mendengar perkataan Angel yang seperti itu, Rama hanya diam dan tidak mengatakan apapun lagi. Sedangkan Angel meletakkan ponselnya, kemudian dia beristirahat. Perasaan Angel sangat tidak menentu, dia mudah sekali bosan atau tidak mood.
ketika tengah terlelap, tiba-tiba ponsel Angel berdering. Namun, karna dia tengah berada di alam mimpinya jadi dia tidak tahu. sedangkan Rama yang sudah keluar bersama dengan temannya jadi meninggalkan Angel sendirian di kamar.
Dua jam kemudian.
Angel tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Dia beranjak dari kasurnya, kemudian masuk ke dalam kamar mandi karna dia merasa ingin buang air kecil. Setelah selesai, dia kembali naik ke atas kasurnya. Namun, sebelum kembali tidur, Angel memeriksa ponselnya.
"Hmm .... "
Dia kembali meletakkan ponselnya, kemudian kembali memejamkan matanya. Angel merasa baru saja memejamkan matanya, namun tiba-tiba terdengar suara bel berbunyi.
Awalnya dia mengabaikan bunyi tersebut, namun orang yang menekan belnya tidak berhenti menekan, dan membuatnya geram.
"Ih! siapa sih?!" ujar Angel geram.
Angel akhirnya merubah posisinya menjadi duduk, selang beberapa menit dia akhirnya beranjak dari kasurnya kemudian berjalan keluar dari kamarnya, lalu berjalan menuju pintu.
ketika terbuka, terlihat dua orang yang berdiri, dan bertanya pada Angel.
"maaf kak, apa Rama ada ?" tanya salah seorang.
"tidak ada! dia sudah pergi dari tadi," ujar Angel dengan nada tinggi.
kedua orang yang ada di depan pintu pun merasa takut, lalu mereka bergegas pamit pada Angel karna orang yang dicarinya tidak ada. Setelah kepergian kedua orang itu, Angel menutup kembali pintunya, lalu kembali masuk ke dalam kamarnya untuk tidur.
Belum lama Angel menutup matanya, tiba-tiba terdengar suara kebisingan dari luar.
"Ish ... siapa lagi sih?!" geram dalam hati Angel.
Namun, Angel mengabaikan kebisingan itu, dia lebih memilih untuk tidur. Untuk kedua kalinya Angel mendengar suara kebisingan lagi, akhirnya dia membuka matanya kemudian beranjak dari kasurnya, Angel berteriak.
"Jangan berisik lagi! tidak tahu apa ada orang yang sedang tidur!" ujar Angel kesal.
Tidak ada sahutan dari luar, namun orang yang diluar mendengar perkataan Angel. Lalu Angel melanjutkan lagi tidurnya, karna kepalanya terasa sakit.
***
"Kak," panggil Rama sembari membangunkan Angel.
Terlihat ada pergerakkan dari orang yang di bangunkan.
"Kak," panggil Rama sekali lagi.
"Hmm .... " sahut Angel.
"ada Kak Indah di depan," ujar Rama.
Angel membuka matanya, kemudian dia mengumpulkan nyawanya. selang beberapa saat, Angel beranjak dari kasurnya lalu berjalan ke kamar mandi, sedangkan Indah di persilahkan masuk oleh Rama.
"Kak Angel masih di kamar mandi, Kak. Kakak tunggu saja," ujar Rama.
tidak lama Angel keluar dari kamar mandinya, kemudian bertanya pada Indah.
"ada apa?" tanya Angel.
"tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin main saja," ujar Indah.
Angel menghela napasnya, dia akhirnya naik ke atas kasurnya lagi, dan merebahkan badannya.
pembicaraan mereka pun dimulai, dan seperti biasanya tidak ada yang terlalu penting bagi Angel. Dia hanya mendengarkan curhatan Indah.
Dan ketika Angel sudah mulai bosan mendengarkan curhatan Indah, tiba-tiba temannya itu mengatakan sesuatu yang membuatnya terkejut hingga bangun dari tidurnya.
"Apa yang barusan kamu katakan?!" tanya angel kaget.
"Hah? apa?" tanya Indah tidak paham.
"Kata-kata kamu yang barusan itu," ujar Angel.
"Kata-kata yang mana?" tanya balik Indah.
"kata-kata yang tentang Mas Rizal, Ana, Mas Indra, dan Hugo," ujar Angel.