Chapter 15

1055 Kata
Sejenak Indah terdiam, dia seperti tengah berpikir. "Ehm ... Apa kamu tidak tahu jika Mas Rizal, Ana dan Mas Indra meminta Hugo mendekatimu hanya untuk merubahmu?" ujar Indah. Angel langsung menggelengkan kepalanya, dia sama sekali tidak tahu, dan dia baru tahu karna Indah mengatakannya. "Jelaskan dari perkataanmu tadi!" titah Angel. Wajah Indah terlihat ragu, namun Angel tetap memaksanya untuk menjelaskan perkataannya tadi "Jadi ... Hugo itu mendekatimu hanya untuk merubahmu sesuai permintaan Mas Rizal, Ana dan juga Mas Indra," jelas Indah. Wajah Angel terlihat tidak percaya dengan apa yang dikatakan Indah, pasalnya dia tidak tahu tentang pembicaraan yang dilakukan oleh Hugo, Rizal, Ana, dan Indra. Sejenak Angel terdiam, dia memikirkan perkataan Indah. Walaupun semuanya benar, tapi dia ingin memastikannya dengan bertanya secara langsung pada Hugo. Setelah menjelaskan perkataannya itu, Indah pamit pulang. Sedangkan Angel langsung menghubungi Hugo, dan memintanya untuk datang ke rumahnya. tigapuluh menit menunggu, akhirnya Hugo pun datang. Tanpa basa-basi lagi, Angel pun langsung bertanya pada kekasihnya itu. "Apa benar? Apa benar kamu mendekatiku hanya karna di minta oleh Mas Rizal, Ana, dan Mas Indra?" tanya Angel. Wajah Hugo terlihat kaget setelah mendengar pertanyaan dari Angel. Dia belum juga menjawab pertanyaan dari kekasihnya itu. "Apa iya, kamu hanya ingin merubah aku?" tanya Angel. Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Hugo, dan tidak ada penjelasan darinya, dia hanya menganggukkan kepalanya saja, dan membuat Angel merasa tidak percaya. "kenapa? kenapa tidak dari awal saja kamu mengatakan semuanya? kenapa kamu harus menyembunyikannya? kenapa kamu melakukan ini padaku?" pertanyaan yang beruntun di tanyakan oleh Angel. Dia merasa kecewa, sedih, dan tidak percaya jika pacar yang selama ini ada di dekatnya hanya mencoba untuk merubahnya saja. Hugo hanya diam, dia tidak mengatakan apapun, dan hanya menundukkan kepalanya saja. "Sekarang lebih baik kamu pulang, dan jangan mengatakan apapun lagi!" pinta Angel. Hugo terpaksa harus meninggalkan rumah Angel tanpa menjelaskan apapun, dia mengendarai sepeda motornya, kemudian beranjak pergi. sedangkan Angel yang tengah berada di dalam kamarnya hanya bisa menangis. dia merasa seperti orang bodoh yang di bohongi oleh kekasihnya, dan juga teman yang di percayainya. "Kenapa? kenapa mereka semua seperti ini padaku?" gumam Angel. Terdengar suara bising dari depan rumah, dan Angel mendengar suara Rama, dia langsung bergegas masuk ke dalam kamar mandi kemudian membasuh wajahnya. kemudian Angel bergegas masuk ke dalam kamarnya, dan mengunci pintu kamarnya supaya Rama tidak tahu jika dia habis menangis. ketika Rama masuk ke dalam rumah, dia melihat keadaan yang sepi dan sunyi. Ketika dia mengetuk kamar kakaknya, Angel hanya menyahuti jika dirinya ingin istirahat dan tidak ingin di ganggu. Rama pun akhirnya masuk ke dalam kamarnya. malam semakin larut, Angel yang lelah karna menangis akhirnya tertidur pulas, sedangkan Rama juga sudah tidur. *** pagi yang cerah, cahaya masuk melalui jendela yang tirainya tidak tertutup rapat. Angel terbangun karna terkena pantulan cahaya tersebut. ketika dia membuka mata, dan keluar dari kamar ternyata Rama sudah berangkat ke sekolah, dan tidak membangunkannya. karna hari ini Angel malas untuk kuliah jadi dia absen tidak masuk kelas. seharian Angel berada di dalam kamarnya hanya bermain ponselnya, dan rebahan di atas kasurnya. hingga Hugo menghubunginya berulang kali, namun Angel tidak menghiraukannya. matahari mulai berada di atas, Angel yang masih berada di dalam kamarnya tiba-tiba dihubungi Hugo, dan kekasihnya itu mengatakan jika dirinya berada di depan. Namun, karna Angel masih tidak ingin bertemu, akhirnya membiarkan Hugo berada di depan entah hingga berapa jam, yang pasti ketika Rama pulang Hugo masih berada di depan dan menunggu Angel hingga keluar rumahnya. "Kak, itu mas Hugo ada di depan, apa kakak tidak akan menemuinya?" tanya Rama. "Tidak. Biarkan saja dia." ujar Angel. Rama pun akhirnya tidak bertanya lagi, dan pamit keluar karna dia ada kerja kelompok. setelah adiknya keluar, Angel sedikit mengintip dari jendela, dia melihat Rama tengah bicara dengan Hugo, kemudian Rama beranjak pergi, sedangkan Hugo masih ada di depan. Dua jam kemudian. Angel mencoba mengintip lagi dari balik jendelanya, dan ternyata Hugo masih berada di depan rumahnya. Angel merasa tidak tega, tapi dia tidak ingin menemui kekasihnya itu. Sejenak Angel berpikir, dia ingin membuat Hugo pergi dari depan rumahnya karna dia tidak ingin jika Hugo kenapa-napa di depan rumahnya. Akhirnya dia menghubungi Rama, dan meminta adiknya untuk cepat pulang dan memintanya untuk bicara dengan Hugo supaya kekasihnya itu mau pulang. Tiga puluh menit kemudian. Terdengar suara sepeda motor berhenti di depan rumah, dan Angel pun mengintip dari balik jendelanya. Terlihat Rama tengah bicara dengan Hugo, dan entah apa yang mereka bicarakan. Tidak lama terlihat Hugo yang beranjak pergi, lalu Rama pun berjalan masuk ke dalam rumah. Ketika Hugo tak lagi terlihat, Angel membuka pintunya lalu bertanya pada adiknya. "Bagaimana?" tanya Angel. "Mas Hugo sudah pergi, tapi dia menitip pesan jika dia akan menghubungi kakak nanti malam," ujar Rama. Tidak ada kata yang keluar dari mulut Angel, dia kembali masuk ke dalam kamarnya, sedangkan Rama kembali pergi. "Hah .... " Angel hanya bisa menghela napasnya saja, dia merebahkan badannya di atas kasur sembari memandangi langit-langit atap kamarnya. Hari mulai petang, Angel masih rebahan di atas kasur, dia sama sekali tidak beranjak dari tempat tidurnya, bahkan dia saja malas untuk makan. "Kak, apa kakak tidak akan makan?" tanya Rama yang berada di depan pintu. "nanti saja, aku sedang tidak nafsu makan," jawab Angel. "kakak kenapa? apa ada masalah? kakak bisa cerita padaku," ujar Rama. "tidak apa, aku hanya sedang malas saja," ujar Angel. "baiklah. jika kakak tidak ingin cerita juga tidak apa, kalau begitu aku pergi dulu ya," pamit Rama. "Um .... " jawab Angel. Rama pun akhirnya keluar kamar, adiknya itu tengah ada janji dengan temannya. Tidak lama setelah adiknya keluar, Angel pun keluar dari kamarnya, dan duduk di teras depan sembari melihat langit. Tidak ada kata yang keluar dari mulut Angel, dia hanya memandangi langit yang mulai terlihat bintangnya. --- Dua hari berlalu. Angel masih tidak ingin bicara dengan Hugo, dia selalu menghindari kekasihnya itu setiap kali di kampus atau di rumahnya, dan karna dia tidak ingin bertemu dengan Hugo, dia akhirnya ijin tidak ikut latihan. Hingga Ana datang ke rumah Angel bersama dengan Hugo, Indra, dan juga Rizal. Angel yang pada saat itu tengah bermain ponselnya tiba-tiba di hampiri Ana. Tok Tok Tok "Ngel!" panggil Ana. Angel pun beranjak dari sofa ruang tengah, kemudian dia berjalan ke pintu. "ya, ada apa?" tanya Angel. Dari tempat Angel berdiri, dia dapat melihat di depan ada Indra, Hugo, dan Rizal yang tengah duduk diam bermain ponsel.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN