Berita Baik

1507 Kata

Aku membulatkan mata ketika melihat pemberitahuan yang datang dari ponselku. Aku berteriak karena saking tak percayanya. Tak lama kemudian, Mas Ares datang dan menghampiriku. “Ada apa? Kamu kenapa? Ada yang mengganggumu?” tanya Mas Ares memegang sesuatu di tangannya. Aku lalu memeluk Mas Ares saking senangnya, sudah hampir tiga bulan setelah skandal itu, aku tidak pernah mendapatkan pekerjaan, karena tidak ada orang yang mau menerimaku, namaku sudah tidak baik lagi di negeri ini, aku adalah seorang designer licik itu lah sebutan mereka kepadaku. Aku baru sadar ketika ku rasakan hatiku berdebar hebat, aku melepas pelukanku pada Mas Ares dan mengelus leher belakangku karena menyadari apa yang ku lakukan. Mas Ares menatapku dan tersenyum. “Ada apa? Ini berita bahagia?” tanya Mas Ares. A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN