Tempat Ternyaman

1533 Kata

“Pertengkaran itu hal yang biasa Farhan,” ucapku, saat ini kami duduk di pantry. Farhan membuatkan teh chamomile untukku. Hangat dan sangat menenangkan sama seperti perlakuannya padaku. Aku tidak berani berkata yang sebenarnya pada Farhan. Dia pernah bilang, jika dia tahu Ardika melakukan kekerasan padaku, dia tidak akan tinggal diam. Aku takut semuanya menjadi semeraut karena sejak awal mereka tidak sedekat itu. Aku tidak mau Farhan terlihat salah di mata semua orang. Aku melihat senyum tipis Farhan seraya menatapku begitu dalam. Aku sampai harus menghalangi wajahku dengan tanganku untuk menghalangi pandangannya. “Jangan tatap aku begitu,” protesku. “Aku punya sesuatu untukmu,” ucapnya memintaku menunggu. Dia menuju kulkas dan mengambil apel dan cokelat dan memberikannya untukku. “For y

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN