Adu Domba #2

1125 Kata

Ardika sama sekali tidak mau mendengarku, bukan hal yang pertama bagiku jadi aku tidak mengambil hati. Jujur rasanya sakit, tapi aku mulai terbiasa. Ku kira saat Ardika meminta nomor ponselku komunikasi kami akan membaik. Nyatanya dia menghubungiku jika ingin menegurku saja, menegur kesalahan yang tidak aku lakukan. Hari ini aku jadwalku libur, aku memikirkan cara yang pantas untuk menghabiskan waktu senggangku ini bersama Mama. Jika memang Mama tidak menyukaiku, aku ingin beliau mengenalku lebih dekat, agar beliau bisa mempertimbangkan—menerimaku. “Asya.” Aku segera melompat dari kasur begitu mendengar Mama memanggilku dan membuka pintu kamar. “Iya, Ma,” jawabku lembut. “Kamu tidak kerja?” Aku menggeleng mengatakan kalau aku hari ini libur. Aku pun menawarkan bantuan pada Mama. Senyu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN