POV AZALIA
kami makan dengan hening, tapi fikiran ku masih melalang buana memikirkan Rei, yaah aku masih penasaran dia beli makanan makanan yang gak murah ini dari mana sih?
Dan pasti dia habis uang banyak cuma untuk belik'in aku makan malam, aku jadi ngerasa gak enak udah buat dia ngelakuin ini, klo di fikir fikir sebenarnya Rei itu memang misterius,
Masih inget banget saat kami datang ke acara Fashion show nya Lorenz, dia jemput aku pakai mobil mewah,setelan pakaiannya juga merk terkenal, belum lagi selama ini dia selalu pakai parfum mahal, untuk org yg bekerja sebagain supir taxi,kurir delivery,dan ojek online tuh kayak nya masih terllu kemahalan buat beli barang barang branded atau sewa mobil semewah itu,
Aku gak bermaksud merendahkan Rei, tapi aku cuma heran aja, apalagi gaya dia perpakaian sehari sehari tuh fashionable banget, kaos polos ketat yang sellu dia kenakan juga aku tau banget itu bukan merk murah, hmmm
semakin memikirkannya otak ku malah semakin membayangkan yang aneh aneh, aku teringat pengalaman di jaman kuliah dlu, ada seorg teman satu jurusan ku yang bisa di bilang dari keluarga yang menengah ke bawah, tapi herannya dia selalu bergaya nyentrik dengan barang barang mahal,
Dia juga cwok yg lumayan populer di kampus, dia juga cwok yg terkenal sangat merawat diri, bahkan kulitnya lebih putih mulus di bandingkan kebanyakkan mahasiswi lainnya,
Dan karena banyak yang penasaran ama kehidupan pribadinya, ada sekelompok genk kampus yang menyelidikki kehidupan mahasiswa populer tersebut dan ternyata dia adalah simpenan tante tante kaya,
Bahkan rumornya dia juga di jadikan bahan arisan para istri istri org kaya itu, hiiiiii tanpa sadar aku bergidik membayangkannya,
"kenapa Zalia?" tanya Mas Dian membuyarkan lamunan ku,
"Ooh gk apa apa kq, udah siap makannya? biar aku beresin dulu" ucapku bangkit dari kursi dan mengutip piring bekas makan kami, saat aku akan megambil piring bekas mas Dian dia tiba tiba memegang pergelangan tangan ku.
"Zalia.." ucapnya sambil mendongakkan kepala melihatku dengan tatapan anehnya,
" ada apa mas..?" ucapku melepas tangan nya dan buru buru mengambil piring itu lalu menaruhnya ke wastafle cuci piring,
Mas Dian bangkit dari kursi dan berjalan mendekat ke arah ku,
"Boleh gak Mas panggil kamu sayang lagi?" ucapnya saat sudah berada tepat di belakang ku, aku hanya diam tak menjawab tangan ku sibuk mencuci peralatan makan bekas makan tadi,
"zalia.. ucap lagi kali ini lebih lembut
"apa sih Mas?" sahutku cuek
"kamu dengerkan omongan Mas tadi?"
"denger..
"Mas kangen manggil kamu "sayang" tapi mas Sadar Mas udah gak pantes jadi selama ini mas tahan.., sekarang Mas izin ke kamu untuk bisa manggil kamu Sayang lagi"
Aku mematikan membilas tangan ku dan mematikan air, lalu berbalik ke arahnya jarak kami sangat dekat saat ini ku tatap matanya..
"Mas.. sejak hubungan kamu dan Rosa terbongkar kamu udah gak pantes manggil aku sayang lagi.. dan kamu ingat gak waktu tangan kamu nampar pipi aku cuma gara gara aku ngomong fakta tentang Rosa? sejak itu.. kamu udah gak ada di hati aku mas.. aku gak tau kenapa semudah itu aku bisa move on dari kamu.. " belum siap aku berbicara tiba tiba dia menarik ku ke pelukkannya, aku yang kaget pun hanya terdiam dan berusaha menahan,
"Mas tau.. dan Mas menyesal.. saat ini Mas hanya mikirin gimana caranya memperbaiki hubungan kita, Mas gak tau kenapa baru sekarang sadar kalau kamu terlalu berharga buat Mas.."
Aku melepaskan diri dari pelukkannya,
"Udah lah Mas.. bagi aku gak ada kesempattan kedua untuk org yang udah ngancurin kepercayaan aku, ngancurin hati aku, bahkan ngancurin hidup aku, kamu liat aku bisa setegar ini ngadapin semua kesalahan kamu, kamu fikir aku gak menguras banyak air mata? kamu fikir aku gak banyak ngerasain saki? sekarang hati aku perlahan membaik tinggal nunggu wqtu kapan aku siap untuk pergi..
"pergi? gak... gak ada yang boleh pergi Mas Cinta sama kamu Zalia mas akan lakuin apapun suapaya kita bisa baik baik lagi" ucapnya sambil menggenggam tangan ku bahkan bagai melihat keajaibpan dunia aku melihat dengan jelas air matanya menetes why? padhal selama aku kenal Mas Dian dia gak pernah yang sejarahnya Nangis,
"Apapun?"
"iyah apapun.."
"kalo gitu kamu harus tinggalin Rosa.."
"Zalia.. apapun selain itu.., Rosa itu cinta pertama mas apa lagi skarng keadaan dia seperti ini dia lagi hamil anak Mas.. tapi Mas benar benar gak bisa juga tanpa kamu.."
Dengan paksa aku melepaskan tangan ku dari genggamannnya,
"kalau begitu jangan pernah mengharapkan aku lagi Mas.." ucapku dan pergi meninggalkannya di dapur, saat aku hendak menuju tangga yang harus melewati kamar Rosa, ternyata dia sedang berdiri di depan pintu kamarnya mungkin dia mendengar semua percakapan kami, raut wajahnyan tampak tak senang tapi dia hanya diam saja melihat ku berjalan di depannya, aku pun hanya diam dan buang muka aku masuk ke kamar dan menutup pintunya,
Ntahlah walau aku sudah sangat yakin bahwa perasaan ku terhadap Mas Dian sudah benar benar hilang, tapi saat melihatnya sperti itu ntah kenapa rasanya masih sedikit sakit saat dia bilang bahwa Rosa adalah cinta pertamanya..
Hhh Rosa adalah cinta pertamanya tapi kenapa dia malah menikahi ku?? dua tahun aku membuang buang waktu dan perasaan hanya untuk berperan dalam Drama yang dia ciptakan dia fikir aku ini apa? boneka?
"sekarang kamu ngemis ngemis untuk memperbaiki hubungan ini tapi tetap ingin mempertahankan wanita itu? apa kamu kira dirmu seberharga itu? walau aku sudah begini.. sudah bukan gadis lagi bahkan masih berstatus istri org tapi di luar sana ada pria tampan muda dan macho yang sedang mengejarngejar ku.." ucap ku sambil menatap ftho Mas Dian yang sedang berdiri sambil merangkul pinggangku
melihat senyuman kebahagiaan ku di dalam ftho itu ntah kenapa rasanya aku ingin tertawa sekaligus ingin menangis..
"manusia macam apa kamu Mas? tega mempermainkan perempuan sepolos dia?" ucapku sambil menunjuk ftho ku sendiri..
Udah kayak org stress ngomong sendiri marah marah sendiri yang berujung nangis sambil tengkurep di kasur, nyesek aja gitu kenapa kok seapes ini, mungkin klo dlu aku gak masuk kedalam perangkap dia, saat ini aku sedang bekerja di prusahaan besar menikmati masa masa muda dan berpacaran dengan pemuda tampan,
Hahahaha nyata nya gara gara keegoisan pria psikopat itu sekarang aku harus menerima semua ini? bahkan aku masih harus menanggung rasa benci ku pada mereka yang telah mengkhianatti Mas Irfan,
Aku akan buat mereka menyesal, harus!
..................................................................................
Pov Azalia
Aku terbangun sepertinya aku ketiduran saat menangis tadi malam, dan ternyata sekarang sudah jam enam pagi,
Aku bangkit dari tidur ku dan mencari cari hp namun tak ada di mana mana,
Astaga! aku baru ingat tadi malam aku buru buru masuk ke kamar dan meninggalkan hp ku di atas meja makan, tanpa basa basi aku pun segera keluar dari kamar menuju dapur,
Namun saat aku turun kulihat meja makan sudah bersih dan tidak ada hp ku di sana, aku berlari kedapur dan mencarinya namun tidak ada juga,
"kamu cari apa? cari hp ini?" suara Mas Dian terdengar dari arah ruang Tv
aku pun segera menghampirinya dan benar Hp ku ada di atas meja di ruangan itu, dan aku cukup kaget sepertinya Mas Dian tidur di sofa tadi malam soalnya saat ini dia masih dalam posisi tidur namun matanya berusaha membuka,
Aku segera mengambil hp ku namun tiba tiba saja Mas Dian menarikku dan aku jatuh kedalam tepat di atas dadanya, dia memelukku erat,
"tadi malam Mas baca notifikasi masuk dan dia bilang "1 love u my princes" Mas berusaha buka sandi hp kamu tapi gak bisa.. Mas gk bisa tidur gara gara itu rasanya penasaran dan cemburu setengah mati.. siapa dia Zalia?" ucap Mas Dian dengan suara berat nya,
Aku hanya diam dan berusaha melepaskan diri dari pelukkannya namun tak bisa dia malah memelukku dengan erat,
"kamu gak bisa pergi zalia sbelum kamu jawab pertanyaan mas.. dia siapa? knapa nama kontaknya mr.alien? dan knapa ada tanda hatinya?"
dan saat itu aku mendengar suara pintu kamar Rosa di buka, ntah kenapa sebuah fikiran sesat ku terlintas dengan sengaja aku malah mengatur posisi agar terlihat nyaman dalam pelukkan Mas Dian,
"Apa apa'an ini? Mas Dian!! teriak Rosa dengan suara sekencang halilintar ? meledak meledak dah lu!
Aku tak bergeming aku malah berusaha untuk terlihat mesra dengan Mas Dian,
"apa sih mbak Rosa pagi pagi udah triak triak? ganggu org lagi mesra aja.." ucap ku sengaja memanas manasinya
"Rosa.. aku capek banget aku ngantuk banget gak tidur satu maleman tolong jangan berisik ini masih pagi" ucap Mas Dian yang matanya masih berat untuk membuka,
Medengar itu Rosa sektika menarik paksa tangan ku untuk bangkit, akupun bangkit namun sebelum berlalu meninggalkannya, aku sempat berbisik kepada Rosa,
"tadi malam permainan kami seru banget mbak Rosa bahkan Mas Dian nagih dan dia bilang kalau aku selalu lebih memuaskan di banding kamu" ucapku seraya tersenyum sinis dan meninggalkannya,
Saat menaiki tangga menuju kamar aku merasa geli sendiri dengan apa yang ku katakan pada Rosa tadi, dan di bawah Rosa sedang berteriak teriak memaksa Mas Dian bangun hahahaha pagi pagi udah seru aja,
Aku masuk ke kamar dan mengecek hp ku dan benar banyak pesan masuk dari Rei,
? "gimana makanannya udah di habisin belum?"
"Adinda ku ntar kalau udah gak sibuk bales chat aku yah..
"suami kamu gak tanya yang aneh aneh ke kamu?maksud aku gak curiga gitu?
"Bidadari ku.. udah tidur yah?
"kamu gak kenapa kenapa kan? koq gak bales chat aku? kalau gak di bales bales ntar aku telfon nih..
"Hmm kayaknya udah tidur nih, ya udah have a nice dream yah cinta ku masa depan ku..
"i love u my princes..?"
Waaah aku jadi merasa bersalah, kenapa juga aku bisa lupa dan malah meninggalkan hp ku di atas meja makan,
Tanpa ragu ragu aku segera menelfon Rei panggilan tersambung namun tak di angkat apa Rei masih tidur yah? aku memutuskan untuk mengirim pesan saja,
"Rei.. maaf tadi malam habis makan malam aku ketiduran, kekenyangan soalnya makanan yang kamu kasih terlalu enak aku sampai lupa kalau aku lagi diet"
Setelah membalas pesan itu aku pun segera Mandi setelah sebelumnya ku sembunyikan hp ku di tempat yg aman takut kalau tiba tiba mas Dian masuk kamar saat aku sedang Mandi, hari ini hari minggu dan aku libur belum ada planning untuk hari ini yang jelas aku harus mandi dulu agar kewarasanku kembali mengisi otak,
Aku menikmati rendaman air hangat yang di penuhi busa itu, aroma mawar memenuhi kamat mandi, rasanya begitu menenangkan..
Namun saat aku sedang asyik berendam tiba tiba terdengar keributtan di dalam kamar ku, dan aku tau itu pasti Mas Dian dan Rosa
Aku berusaha mendengarkan percakapan mereka dari dalam kamar mandi,
"Mas.. aku tetap gak terima! aku gak bisa terima! aku lagi hamil kamu malah mesra mesra'an sama dia.. kamu pikir hati aku gak sakit apa?" ucap Rosa terdengar sangat Marah
(oooh ternyata bahas masalah itu tooh hahaha kemakan omongan palsu ku nih si Rosa) gumam ku menahan tawa, dan fikiran sesat ku kembali menyelinap di otak, aku segera membasuh busa yg ada di tubuhku, dengan rambu yang dalam ke adaan basah aku membalut tubuh dengan handuk yg seharusnya untuk mengeringkan Rambut, handuk itu tidak terlalu lebar dan saat ku pakai benar benar sangat mini sehingga terlihat sangat sexy,
Aku keluar dari kamar mandi sketika mereka menoleh ke arah ku, terutama Mas Dian dia memandangiku dari ujung kaki hingga kepala matanya membulat seprti tercengang,
Aku berjalan menghampiri Mas Dian dan merangkul tangannya beradegan sok romantis, Mas Dian hanya diam dengan tingkah ku,
Rosa melotot melihat ku yang merangkul rapat Mas lengan Mas Dian,
"Dasar permpuan murahan gak tau diri! menjauh dari mas Dian!" ucap Rosa menarik tangan ku,
tapi tanpa di sangka Mas Dian malah menepis tanga Rosa,
"Cukup!! hari ini adalah satu satunya hari dimana aku bisa libur tolong jangan ada keributtan kasih aku waqtu untuk istirahat, please! kamu keluar dulu.. " ucap Mas Dian menyuruh Rosa keluar,
"kamu nyuruh aku keluar Mas? gak salah aku?" ucap Rosa tak terima
" yah gak salah dong mbak.. ini kan kamar aku sama Mas Dian yang salah itu kamu ngapain triak triak marah maran gk jelas di kamar tuan rumah inget loh kamu ini tamu!" ucap ku sinis
Dengan geramnya Rosa mengayunkan tangan hendak menamparku, namun tangan Mas Dian gercep menahan tangan Rosa,
"Please.. denger omongan aku kali ini, aku bener bener butuh istirahat.. ucap mas Dian dan melepaskan tangan Rosa
"oke! aku gak akan ganggu kamu tapi please istirahat di kamar aku temenin aku.., kamu tadi malam udah ninggalin aku tidur sendirian aku lagi hamil mas.. aku gak mau fikiran aku stress dan ngeganggu perkembangan calon anak kita! rengek Rosa sambil menggengam tangan Mas Dian,
"Oke aku temenin kamu tapi tolong jangan nanyak pertanyaan yg gak jelas.. aku males jawabnya" ucap Mas Dian
"oke.. aku gak akan ngomong apapun asalkan kamu mau istirahat bareng aku" seru Rosa
Mas Dian membalikkan badan kearah ku dan memegang kedua pipiku sambil menatap wajah ku Mas Dian bilang dengan lembut,
"kalau aku sampai tau siapa pria yang bilang i love u ke kamu, aku gak bakal lepasin dia.." ucap Mas Dian dan berakhir dengan mengecup kening ku,
Rosa menarik paksa tangan Mas Dian dan Mas Dian pun mengikuti langkah Rosa keluar dari kamar,
Tiba tiba aku kepikiran dengan kata kata Mas Dian yang mengancam gak akan lepasin org yg bilang I love u ke aku, aku takut jika ia tau tentang Rei dia akan menyakiti Rei..
Dia kan psikopat org yang nekat jika menginginkan sesuatu, contohnya nyata yaitu aku dia nekat susah payah dapettin aku cuma untuk bisa dekat sama Rosa.
Saat itu hp ku bergetar tanda panggilan masuk, aku segera membuka laci tempat ku menyembunyikan hp,
Itu panggilan dari Rei, aku pun segera mengangkatnya,
"hallo Rei maaf aku tadi malam ketiduran" ucap ku tanpa basa basi karena benar benar merasa bersalah,
"iyah iyah.. aku udah duga pasti si gemesh ini ketiduran.. hihihi, oh ya hari ini kamu liburkan? aku jemput yah kangen nih"
"mmmh emang kamu gak kerja hari ini? inikan hari libur pasti banyak yg cari Taxi online"
"hari ini aku kerjanya jadi supir Taxi buat kamu aja.."
"waah mahal dong bayarannya sewa Taxi satu harian.."
"buat kamu aku selalu free.. hehehe, oke pokoknya aku jemput yah.., karena ini weekand dan jalanan pasti macet aku butuh wqtu 25 menit untuk ke sana kamu siap siap aja oke"
"ttapi Rei.. hei Rei..? yaampun nih alien bener benr yah.. telfon ku malah di matiin gitu aja bahkan gak ngasih aku kesempattan untuk bilang iyah atau tidak,
Hmmm aku hanya bisa geleng kepala tak heran lagi dengan tingkah Pria tampan satu itu, baiklah aku akan ikut dengannya hari ini sekaligus untuk memberi tahu jika dia harus hati hati mulai saat ini karena aku khawatir jika Mas Dian benar benar nekat,
Aku segera memilih pakaian, hari ini aku ingin lebih casual namun harus tetap terlihat feminim,
Aku memilih kaus over size berwarna putih polos dengan printnan love kecil berwarna merah terang di bagian d**a sebelah kiri, kupadan kan dengan celana berwarna beige pendek selutut berbahan katun tebal dan sedikit longgar alis buakan celana ketat, lalu sandal tali hitam bersol tebal dan empuk ala ala korean style melengkapi penampilan ku,
Rambut pun hanya ku kucir satu kebelakang aku juga hanya merias wajah dengan maskara dan lipstick berwarna pink soft juga sebuah anting kecil berbentuk lingkaran mengantung manjah, aku mengambil beberpaa ftho dan menguplodnya ke i********:
"im ready.. ??"
Bersambung..