Bab 18. Nikah Siri

1090 Kata

“Siapa itu, Sehan?” tanya Ani usai membuka pintu ruang kerja. Sehan jelas terkesiap. Pria itu menoleh dan langsung mengalihkan pandangan pada layar ponsel yang masih berpendar. Aah … sial. Mengapa sang nenek tiba-tiba muncul? Dengan tenang Sehan lantas menjawab pertanyaan wanita itu. “Teman, Oma. Orang Bank. Aku mau bikin kartu kredit untuk Sinta,” kata Sehan dusta. Ani yang awalnya ingin marah mengurungkan niatnya. Oke, mungkin ini adalah langkah awal pria itu untuk jauh lebih dekat dengan sang istri. Mungkin saja tadi ia salah dengar dan tidak sepatutnya curiga. “Oh, begitu. Oma pikir kamu tadi menghubungi siapa. Manggilnya sayang tadi kayaknya,” kata Ani. “Pak Awang, bukan sayang, Oma,” alibi Sehan. “Ya, sudah kalau begitu. Besok saja diurusin itu. Udah malam, cepat susul is

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN