Bab 26. Rindu di Bawah Naungan Salah Paham

1194 Kata

Tut-tut-tut! “Aah … sial!” Sehan membanting ponselnya ke sofa ruangan kerjanya karena tak bisa menghubungi Saskia sejak kemarin. Pria itu merasa gusar karena tidak bisa berbuat apa-apa sekarang. Sinta benar-benar hamil dan Saskia pasti marah karena ia pulang terlalu cepat kemarin. Namun, sang papa masih mengawasinya. Ia tak bisa berbuat apa-apa, terlebih mendatangi wanita itu. “Aku harus gimana sekarang?” ucap Sehan seraya mengusap wajahnya dengan kasar. Tidak ada yang bisa ia lakukan selain pasrah. Ancaman sang papa bisa saja terjadi dan ia pasti makin sulit menemui Saskia. Padahal rindunya telah menumpuk setelah kemarin sempat didiamkan oleh wanita itu. Sehan membuang tubuhnya ke kursi kerjanya dengan kasar. Tangannya terulur demi mengurut keningnya yang terasa nyeri. Situasinya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN