Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
“Bukan, Yah, ini temen iseng kok,” ucap Raisa seperti itu sambil menatap tajam Juan yang sekarang senyam senyum tidak jelas padanya. segera mematikan telpon setelah mengatakan, “Iya, nanti Ica pulang kalau udah beres UTS ya, Ayah. Jaga kesehatan Ayah juga. Pokoknya Ica juga rindu banget sama ayah.” “Cieee, yang rindu ayah.” “Ih, bapak apa apaan sih. gak boleh kayak gitu tau, Pak,” ucapnya mengeluarkan kekesalan. “Kan saya mau ngomong, mau kenalan sama calon mertua. Btw kamu kapan ke rumah, nanti saya anter ya.” Sebelum Juan duduk di atas ranjang, Raisa segera berdiri untuk menarik pria itu keluar dari kamarnya. “Gak boleh, Pak. Saya mau belajar.” Namun sebelum itu, Raisa berniat menidurkan Kenzo yang sedang berguling guling menonton televisi. “Kenzo, bobo ayok. Jangan liat tv terus, i