Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Ketika Raisa bangun, dirinya kaget karena sudah ada di atas ranjangnya sendiri. siapa yang memindahkannya? Ketakutan mulai menjadi. Namun begitu melihat jam, Raisa tidak memikirkannya lagi. Dia harus segera membuat sarapan untuk Juan dan juga Kenzo. Bergegas membersihkan diri dan keluar dari kamar. Sambil melakukan pekerjaan rumah tangga, Raisa berfikir bagaimana caranya membuat Juan tidak marah padanya. dia khawatir kalau nantinya pria itu akan melakukan sesuatu yang berdampak pada nilainya dan juga masa depannya. “Tau ah, mikirnya nanti lagi. Bangunin Kenzo aja dulu,” ucapnya melangkah pergi menuju kamar sang anak untuk membangunkannya. “Ayooo, katanya mau ikut kelas belajar menggambar. Gak mau? Padahal udah beli pewarna yang baru.” Dengan begitu, Kenzo langsung bangun. “Mandi dulu?”