Kunjungan ke Panti Khaliq yang baru saja tiba di kediaman orang tuanya disambut sang mami yang sudah duduk manis di ruang keluarga. "Duduk sini.” Erlita meminta Khaliq untuk duduk di sampingnya. "Ada apa, Mi?" Khaliq menurut. Duduk di sebelah wanita yang sudah merawat dirinya sedari bayi merah. "Bagaimana tadi, apa sudah melihatnya?" tanya Erlita. "Lihat apa, Mi?" Kening Khaliq mengernyit, tentu dia sangat heran karena tidak tahu arah dan tujuan pembicaraan sang mami ke arah mana. "Ayunda, apa kamu sudah melihatnya?" "Ayunda?" Khaliq membeo. Pikirannya mendadak lambat, tidak bisa mencerna dengan baik ucapan maminya. "Iya. Apa kamu sudah bertemu?" Khaliq mengangguk pelan. "Iya, tadi di kafe.” Jawabnya dengan raut bingung. Erlita tersenyum senang mendengar jawabannya. "Dia cantik '