Claire sedang menulis bab selanjutnya. Kemudian diatas langit rumahnya ada para angels body guard yang sedang beterbangan dan mengelilingi seluruh ruangan rumah Claire.
"Gimana kondisi aman?"
"Aman bos angel tidak ada musuh kita,"
"Baguslah kalau begitu,"
"Jadi tugas kita gak cape kalau aman gini kan,"ucap malaikat yang memiliki kekuatan super
"Betul,"
"Saatnya bersantai,"gayanya
"Asiknya,"
Angels bodyguard sedang bercakap-cakap didalam atap ruangan rumahnya. Claire sedang sibuk menulis n****+ bab selanjutnya. Sore itu dia sedang duduk diatas sofa. Saat ia sedang fokus. Muncullah kecoa dari lantai dan menuju ke arahnya.
"Awas jangan disini, pergi. Tempat lu bukan disini,"
Kemudian kecoa itu pergi. Claire mulai menulis lagi. Hal aneh pun terjadi entah kecoa itu sembunyi dimana. Kini ia sudah berada diatas sofa yang tak jauh dari tempat Claire duduk.
"Kecoa, jangan ganggu gua ya. Gua mau kerja,"tegas Claire
Setelah itu kecoanya pun hilang. Claire bingung kenapa bisa muncul kecoa diruangan tersebut. Rasanya aneh saja. Padahal tempat itu tidak kotor apalagi kumuh. Ruangan yang cukup bersih. Kecoa yang datang warnanya pun coklat kemerahan dan bertubuh kecil. Claire merasa risih dengan hewan tersebut.
Karena binatang itu suka muncul ditempat tak terduga. Acara menulis pun sudah selesai. Lalu Claire mau mandi sebab hari sudah mau sore. Maka ia memasak air panas didalam panci dan meletakkannya diatas kompor. Sesudahnya Claire menunggu. Kemudian ia menyiapkan ember didalam kamar mandi. Air pun sudah matang. Claire mencampurkan air itu dengan garam yang ada. Sehingga garam itu larut ke air tersebut. Sesudah bersatu dengan lainnya. Maka Claire menuangkan air itu ke dalam ember dan juga membagikan campurannya ke bak kamar mandi.
Claire merasa semuanya baik-baik saja. Kemudian ia mau membuka pakaiannya. Namun ia mengurungkan niatnya. Itu karena saat Claire mau mengambil gayung betapa kagetnya ia saat melihat ada binatang yang bentuknya seperti jelly dan memanjang sedang berjalan didekat closet. Claire baru pertama kali melihat binatang itu. Kemudian binatang itu berjalan pelan seperti menempel pada lantai kamar mandi. Tadinya siput itu hanya diam disatu tempat. Namun Claire mengultimatumkan hewan itu.
"Kamu pergi jangan ganggu aku, aku mau mandi ya,"
Sesudah Claire berkata seperti itu. Maka binatang itu mulai berjalan makin cepat dan menjauh darinya. Claire merasa lega karena hewan itu mau menyingkir dengan sendirinya. Lalu Claire melanjutkan aksi membersihkan dirinya.
Malam pun tiba. Claire sedang banyak mengerjakan project novelnya. Ia duduk ditempat yang siang dia mengerjakan project tulisannya juga. Memang perasaannya sedang tidak enak. Entah kenapa Claire seperti melihat ada sosok yang keluar dan duduk disampingnya. Namun sosok itulah yang membuat Claire jadi malas bekerja, beribadah dan lainnya. Dia adalah salah satu geng dari ghost enemy. Pakaiannya serba putih namun rambutnya panjang dan juga menutupi wajahnya. Claire tidak sadar dia sedang didampingi oleh musuh dari angel bodyguard. Claire merasa moody dalam menulis maka ia berniat mau memutar video streaming yang mana sumber dari untuk menguatkan imannya. Namun entah mengapa jaringan internet yang digunakan mendadak mati total. Dalam diri Claire juga memang ada rasa malas mengikuti acara tersebut. Lengkaplah sudah penderitaan dirinya, dia tak bisa mengsii sumber kekuatan imannya. Namun Claire tidak menggerutu. Dia bersyukur berarti ia harus fokus bekerja. Maka Claire memutuskan untuk pindah tempat. Sosok ini adalah wanita seperti yang mirip ditemuinya dalam mimpinya.
Claire pun pindah ruangan. Dia naik ke tangga dan duduk diatas ranjang kamarnya. Claire mulai menulis. Tapi isi hatinya masih penasaran dengan apa yang bermasalah dengan jaringan provider yang mendadak hilang diponselnya. Jam menunjukkan setengah delapan malam. Claire mencoba lagi. Sekali dua kali tidak bisa membuka video itu. Claire hingga melakukan restart berkali-kali. Hal tak terduga pun terjadi.
Betapa kagetnya ia. Saat Claire membuka link video tersebut. Mendadak sinyal pun muncul dan langsung ke terkoneksi acara yang memberikan kekuatan iman. Tapi sayang acara itu sudah mau berakhir. Video itu menampilkan tayangan mengenai doa saja. Maka Claire tetap mengikutinya namun sangat sebentar. Tak lama tayangan itu pun berakhir. Claire agak kesal dia jadi tidak bisa menonton acara secara keseluruhan.
"Jadinya aku cuma nonton sedikit kan. Kayaknya ada yang gak suka deh aku nonton dan mengerjakan tulisan untuk novelku selanjutnya,"dongkolnya
Claire berjaga disekelilingnya barangkali ada sosok yang akan mendatanginya lagi. Kali ini semuanya berjalan lancar. Sesudah itu Claire berniat untuk turun ke lantai bawah dan ia ingin ganti suasana dalam menulis. Claire duduk dibangku hitam dengan meja persegi panjang. Claire merasa dirinya ada yang melihat dari kejauhan. Kemudian Claire memandang ke depan. Didepan gerbang pintu rumahnya ada seorang lelaki berpakaian putih dan duduk bersila menghadap ke dirinya serta tersenyum dan cengengesan tertawa kepadanya. Claire tahu dirinya sedang ditertawai oleh salah satu pasukan dari ghost enemy. Tapi Claire bersikap tidak melihatnya dan pura-pura tidak tahu meskipun Claire sadar betul roh itu mau berusaha mengajaknya berbicara. Claire tidak mau berbicara dengan mereka karena akan memakan energi yang cukup banyak dan pasti melelahkan. Hidup dalam dua dimensi bukanlah perkara yang mudah bagi Claire. Claire belajar cuek dan tak mau melihat ke arahnya. Tak lama Claire melihat lagi ke depan dimana makhluk astral itu berada. Dia sudah menghilang. Namun Claire menyimpannya sendirian. Claire belum menceritakan kepada Jean ataupun Mark. Claire akan menceritakannya nanti.
Ada rasa lega dalam diri Claire karena yang menertawainya sudah menghilang dari hadapannya. Claire merasa jenuh dalam situasinya maka ia berjalan ke tangga belakang rumahnya. Tangga yang terbuat dari bebatuan itu dekat dengan sebuah gudang yang dipakai bekas kamar. Didekat situ terdapat sebuah tembok bata yang membatasi rumahnya dengan tetangganya.
Saat Claire sedang lewat situ. Muncullah hantu yang berpakaian serba merah dan rambutnya panjang serta berantakan namun halus. Dia keluar dari tembok sebelah. Kakinya tidak menginjak lantai. Claire baru pertama melihat yang model seperti ini. Ia teringat dulu temannya pernah ada yang cerita tentang kuntilanak merah. Claire jadi tahu apa yang ada didepannya. Dia lebih baik berjalan cepat dan meninggalkan tempat tersebut. Sejujurnya Claire tidak takut hanya saja ia tak ingin memperlebar hal yang menguras waktu dan energinya.
Claire melewati gudang tersebut dan menuju tangga sambungan lainnya. Ia pun turun. Didapur ada Jean yang sedang memasak.
"Claire kok turun dari sini,"
"Ya, biar gak bosen. Ma, ayo kita ke depan segera,"ajaknya
Jean dan Claire segera berjalan ke arah ruangan depan. Mereka melewati ruang tengah. Usai keduanya sampai diruangan depan. Claire baru membuka mulutnya.
"Ma, tadi itu ada yang warna merah keluar dari tembok mukanya serem banget. Terus kemarin aku lupa cerita didepan pintu gerbang tuh ada yang lihatin aku aja dia pake baju putih terus senyum-senyum ke aku kaya ngajak ketawa tapi lama kelamaan hilang sendiri. Bukan itu aja waktu aku duduk diruang bawah. Ada yang mau coba ganggu aku. Dia bikin jaringan hapeku hilang,"
"Oh,"kaget Jean tak bisa berkata apapun selain dua huruf tersebut.
"Disini dulu aja lha,"tenang Claire
Pasukan Angels bodyguard sedang mengecek seluruh isi rumah untuk penjagaan berikutnya. Tak disangka muncullah ghost enemy ditengah acara pantaunya.
"Hey, kalian sedang apa berkumpul disitu?"sapa Angels Bodyguard
"Suka-suka kami. Apa urusanmu Angels jelek,"ledeknya
"Jadi kau mau mengajak perang denganku,"
"Ayo, siapa takut,"katanya
"Pasukan angels keluar!"perintah komandan Angels Bodyguard
Para geng malaikatnya pun keluar dan berbaris membuat formasi siap tempur.
Rupanya Ghost enemy tidak mau kalah.
"Para setan ayo serang mereka,"suruhnya
Angels dan Ghost itu berperang diatap langit rumah Claire. Sesekali terdengar bunyi disana.
Prangggg...
Bunyinya seperti gelas pecah ataupun besi yang sedang beradu. Para Malaikat mengeluarkan kekuatannya dari tongkat bintang tersebut dan juga berbagai lainnya. Hingga acara perang pun berakhir. Ghost enemy terkapar dan berjatuhan di lantai.
"Kalian kalah juga. Pergilah sekarang!"usir Angels Bodyguard
"Tunggu pembalasan kami,"balasnya tak terima
Dalam sekejap mereka pun hilang dari hadapan Angels Bodyguard.
Malam itu Claire merasa rumahnya menjadi sangat dingin dan sejuk. Tempat yang nyaman untuk dihuni.