Kobaran Emosi

1033 Kata

BSM 31 "Siang," ujar pemuda itu sambil mengulurkan tangannya. Seulas senyuman mengiringi tangan yang mengambang di udara itu. Naren tidak menerima uluran tangan tersebut. Ia melirik wajah Bu Fatimah yang tampak ragu dan merasa bersalah. Rasa sungkan pun bertumpuk jadi satu dalam diri wanita yang telah melahirkan Nara itu. "Maaf Nak Naren, tadi Nak Aksa datang ke rumah cari Nara pas Ibu mau berangkat, jadi sekalian bareng ke sini. Ngga apa-apa, kan?" Aksa menarik tangannya kembali. Ia sadar ada hati yang berat menerima kedatangannya. Tapi ia tetap sabar menunggu karena niat baiknya hanya untuk bersilaturahmi dan melihat keadaan Naraya. "Ibu sudah katakan padanya kalau saya dan Nara telah menikah?" jawab Naren dengan sebuah pertanyaan. "Sudah, Nak. Ibu ngga bisa nutupin itu soalnya Nak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN