SCENE 21 HARI H!

1246 Kata

Aku gelisah. Dalam waktu kurang dari 5 menit statusku sudah berubah. Aku tidak bisa berpikir. Tadi pagi saat Mama membangunkan untuk sholat subuh dan bersiap-siap untuk di make up, fluku makin parah. Hidungku merah dan terus bersin saat di make up. Sungguh memalukan. Dan saat di dampingi papa untuk melangkah ke arah masjid dekat rumah Om Radit. Dimana akad nikah akan dilangsungkan, aku semakin kedinginan. Sungguh memalukan sekali memakai kebaya tapi di balut jaket tebal milik papa. Hampir menangis saat aku duduk di sebelah Mama dan menunggu Irgi melafalkan ijab qobul nya. Lengan Mama menghangatkannya. Dan itu membuatku hampir menangis. Sampai saat ini aku masih ingin dimanja Mama. "Sah." "Saaaaaaahhhh" Mama langsung memelukku saat mendengar suara itu. "Selamat menempuh hidup baru sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN