Kesal. Satu kata itu yang terus membuatku tidak bisa tidur. Gara-gara celetukan Irgi itu akhirnya mamanya, dan juga mamaku, bundanya Kak Iyan sama papanya dan juga papaku...haish pusing. Akhirnya aku harus dinikahkan segera. Urgent. Semuanya memang sudah diurus. Untuk Penghulu dan semuanya. Dan di sinilah aku duduk termenung dengan buku manajemen keuangan. Besok menikah dan aku masih harus belajar untuk quiz sebentar lagi. Duduk di undakan batu yang ada di taman kampus ini. Masih dua jam lagi aku masuk kelas. Dan rasanya ingin segera berakhir aku berada di kampus ini. Mama papa sudah ada di rumahnya Tante Agni. Dan besok itu, acara yang memang berlangsung sederhana dulu. Yang penting aku sah dan Irgi. Sudahlah, aku juga buat apa melawan, semuanya menganggap ku bersalah. "Belajar apa?"