Saat sampai di gerbang rumah Reza degupan jantung Rain mulai abnormal kembali. Rumah Reza tidak sebesar rumahnya, tapi baru masuk ke pekarangannya saja ia bisa merasakan kenyamanan, pasti banyak cinta di dalam rumah ini. "Rumah gua enggak sebesar rumah lu, sorry," ucap Reza pelan saat sudah turun dari motor. Rain menggelengkan kepalanya. "Buat apa minta maaf, ini bukan kesalahan." Reza tersenyum kecil. "Ayo masuk, jangan sungkan, lu bisa anggap rumah sendiri. Devan juga udah anggap rumah gua kayak rumah sendiri, karena lu teman gua juga, lu bisa kayak Devan." Rain mengangguk pelan, saat sampai rumah sifat menyebalkan Reza agak mengikis. Apa mungkin ini pencitraan? Ah sudahlah. Rumah Reza bernuansa hijau perpaduan putih, di dinding rumahnya terdapat banyak bingkai asmaul husna, dari mu