BAB 19

1931 Kata

Syifa menutup mulutnya rapat-rapat, wajah khawatirnya tertutup dengan tangan. Ia langsung menoleh saat mendengar suara laki-laki yang terdengar familiar di telinganya. Terlihat jelas ekspresi gelisah yang ditutup-tutupi dari wajah Felin san teman-temannya. Pak Fatah, ya dia yang memanggil Rain sambil lari tergopoh-gopoh. Suara tapak kakinya menggema di lorong yang nampak ramai di waktu istirahat akhir hari ini. Sebagian orang ada yang langsung pergi, ada juga yang masih setia menonton hanya untuk melihat bagaimana reaksi Felin dan teman-temannya terciduk pak Fatah sedang mengganggu anak semata wayangnya. "Rev, lu apa-apaan, Gila! Kalau dia kenapa-kenapa kita bisa kena skors," bisik Felin. Di sisi lain Reva sudah tremor, dia tidak menyangka akan jadi separah ini. "Gua enggak tau kalau t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN