"Nirwana." Barat menyebut nama istrinya, tetapi sejak semalam--entah hanya perasaan Barat saja atau bukan--Nirwana terasa ketus padanya. "Mas ada salah sama kamu?" Dia cekal lengan Nirwana yang hendak beranjak. Namun, dengan mudah Wana meloloskan cekalannya seraya bilang, "Aku harus bangun pagi hari ini." Iya, tahu. Untuk bikin sarapan sama ibu, kan? But, tatapan matanya saja menghindari Barat. Memangnya apa, sih, yang sudah ibu bahas dengan Nirwana malam tadi? Barat menatap kepergian Nirwana dengan sorot matanya. Pagi itu. "Kamu nggak pernah belanja, ya, Nirwana? Uang banyak buat apa kalo pelit sama isi kulkas?" Lho ... baru juga sampai dapur, Sis. Nirwana garuk-garuk alis. "Lebih tepatnya, Wana nggak begitu paham apa-apa aja yang harus dibeli. Biasanya suka dikirim stok belanjaan