"Itu istrinya Barat, Bu?" Waktu itu, hari di mana Barat membawa Nirwana ke Bandung saat takjiah, Bu Ratna dicolek-colek oleh kenalannya, si tetangga desa. "Iya." Dia menjawab sesingkat-singkatnya, lalu menggulirkan tatapan ke arah lain. "Masya Allah ... orang mana, Bu? Waktu itu nikahan nggak undang-undang, ya?" Mengingat diri ini tidak begitu antusias pada pernikahan Barat dengan Nirwana, jadilah orang-orang yang diundang pum tidak sampai ke luar dari desanya. Hanya beberapa tetangga dekat dan keluarga jauh--yang tentunya dari pihak Ibu Ratna. Itu pun kalau hadir, syukur. Kalau nggak, ya sudah. Ditambah Barat tidak begitu punya banyak teman, hanya orang-orang tertentu. "Jakarta." "Cantik. Barat bisa aja, nih, nyari jodoh." Seketika nyaris semua mata yang duduk di barisan Bu Ratna m