“Bunda sama Ayah ganggu nggak nih?” Arven dan Amanda langsung saja menoleh kearah pintu di mana kedua orangtua Amanda baru saja datang. Riris dengan senyum sumringahnya dan membawa beberapa paper bag di tangannya. “Enggak kok Bun.” Jawab Arven yang langsung saja melepaskan genggaman tangannya dari Amanda. Karena Andriawan mendekat membuatnya sedikit malu. “Kalian udah sarapan? Ayo Arven sarapan dulu, Bunda udah bawain sarapan buat kamu. Bunda sempatin tadi masak sebentar sebelum ke sini.” “Wah makasih banyak Bun, Arven mandi dulu deh kalau gitu. Amanda belum sarapan Bun, minta tolong di suapin ya Bun?” Arven pamit ke kamar mandi meninggalkan Amanda beserta dengan kedua orangtuanya. Semalam mereka tidak begitu banyak mengobrol karena keadaan Amanda yang memang belum stabil. Namun kali in