Seperti biasa aku duduk di teras bagian samping, tempat favoritku. Kali ini aku tidak sendiri, melainkan bersama Heri, Yusuf, Bima, Zaki dan Krisna. Mereka sore ini tidak tidur seperti yang lain, malah asik berbincang lebih bersama. Aku beberapa hari terakhir setelah kejadian warung terbakar belum bisa tidur nyenyak atau pun sampai nafsu makan bertambah. Semakin hari semakin tidak bisa terlelap, mata sangat susah terpejam tidak seperti hari biasa. Selain itu, aku juga tidak terlalu ingin makan. Nafsu makanku hilang tiba-tiba, anjlok derastis. Banyak yang mengingatkan aku untuk makan teratur dan tidak terlalu membebani pikiran sendiri, tapi aku tidak bisa melakukannya dengan mudah. Bahkan setiap ingin tidur, pikiranku terlebih dahulu melayang ke warung lalu membayangkan jaman dahulu bersama