GENI 29 - BERDUKA

2042 Kata

"Maafin semua kesalahan Mbah Kadiran ya, Mas. Maaf belum bisa membantu sampai selesai. Ternyata simbah terlebih dahulu dipanggil sama Yang Maha Kuasa, padahal setiap hari simbah memikirkan cara agar bisa mengalahkan pihak lawan. Maafkan Mbah Kadiran, Mas Banyu. Simbah juga berpesan jangan sampai lupa dengan agama, jangan terlalu terlena dengan duniawi. Pak Soma pasti akan sembuh, Mas Banyu, jangan putus asa." Perempuan paruh baya tersebut terus berusaha tersenyum ke arah kami padahal air mata masih menetes di pipinya. Beliau adalah istri kedua dari Mbah Kadiran, Bu Soimah. Beliau juga yang kami temui tempo hari, saat pertama kali berkunjung ke rumah ini. Setelah upacara pemakaman, aku dan Pak Slamet memutuskan untuk kembali ke rumah duka. Bagaimana pun juga kami belum bertemu salah satu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN