GENI 32 – MUSIBAH

2137 Kata

“Semua aman aja kan, Dek? Maaf ya telat sampai di rumahnya, tadi banyak banget keluh kesah karyawan yang disampaikan ke mas. Yang penting di rumah semua aman aja. Bapak udah tidur ya, Dek? Kok rumah sepi banget gini? Pada kemana, Dek?” Sekar yang berada di depanku hanya diam, wajahnya pucat tak seperti biasa. Bahkan, dia hanya melihatku tanpa menyapa atau bertanya tentang perjalananku kali ini. Ada yang lain dengan Sekar kali ini, aku masih duduk di atas motor sambil menunggu jawaban dari adik perempuanku tersebut. “Kamu nggak lagi sakit kan, Dek? Wajah kamu pucat banget loh ini, kamu nggak papa kan? Aman kan? Atau lagi ada masalah ya? Bapak sama mamak kemana? Pak Slamet juga kemana, Dek? Kenapa cuma kamu yang ada di sini? Udara sejuk banget loh ini, Dek.” Aku terus melontarkan sejumput

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN