Ila pun segera berjalan menuju kearah ibunya yang sudah berada di dapur. Gadis itu pun membantu ibunya di sana sembari sesekali melirik ke arah calon suaminya yang berada tepat di ujung pandang matanya. Ila tidak habis pikir oleh lelaki tersebut, di mana bayangan Ila saat Samudra berada ditengah-tengah keluarga besarnya, bakalan menjadi bahan olok-olokan mereka, dan Ila sangat khawatir akan hal itu. Namun ekspektasinya bertolak belakang dari apa yang ia lihat saat itu. Berbeda dengan kenyataannya. Dengan kedua matanya sendiri Ila melihat semua orang seakan malah luluh pada lelaki yang akan menjadi calon suaminya itu. Bahkan gadis yang secara terang-terangan mengajak dirinya untuk bersaingpun, langsung menyerah dan memilih untuk bersahabat dengannya. Siapa lagi kalau bukan si Indri, dan nam