"Yaudah mas... aku masuk ke dalam kamar dulu. Nanti kalau ibu tahu." Bisik Ila sembari mendorong pelan d*da Samudra disana. "Kamu tega nggak ngajak aku?" tanya lelaki itu ketika salah satu tangan keduanya masih terpaut saling memegangi satu sama lain. "Tunggu dua minggu lagi ya..." bisik Ila sembari tersenyum. Gadis itu lalu pergi menuju kamarnya kembali. Kedua tanfannyabmendekap erat di d*da. Seakan menekan degupan jantung yang terus berdentum tidak karuan disana. Usai menutup pintu kamarnya rapat-rapat. Ila pun menyandarkan punggungnya ke daun pintu yang sudah tertutup rapat disana. Wajahnya menengadah dan menerawang jauh keatas. Ingin rasanya saat itu ia berteriak se kencang-kencangnya. Mengekspresikan kebahagiaan yang ua rasakan saat itu. "Gila! benar-benar gila La... kamu sudah gil