18. Calon Suami?

1590 Kata

Juna “Kalian?” Mataku melebar sempurna begitu melihat siapa yang datang. Karena saking kagetnya, pisau di genggamanku sampai jatuh ke lantai. Kalian yang aku maksud di sini adalah Papa, Mama, juga Dek Risa. “Kamu lagi di sini, ternyata?” Suara berat Papa membuatku seketika berdiri dan menyalami tangan beliau. “Papa bukannya masih di Palembang sampai besok?” tanyaku sambil mundur beberapa langkah. Aku juga menyalami Mama, dan terakhir aku hanya melirik ke arah Dek Risa sejenak. “Harusnya iya. Tapi papa udah nggak tenang ninggalin kamu lama-lama di sini.” Keningku mengernyit heran mendengar jawaban papa. “Maksudnya, Pa?” tanyaku tak paham. “Bagaimana keadaan kamu, Nabila?” Bukannya menjawab pertanyaanku, Papa justru menanyakan kabar Abil. “B-baik, Om.” Abil tampak sangat kikuk.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN