17. Tamu

1840 Kata

Juna Aku langsung turun dari mobil begitu sampai di parkiran rumah sakit. Aku berjalan santai menuju ruang tempat Abil dirawat. Sudah empat hari ini Abil dirawat dan sampai sekarang dokter belum membolehkan dia pulang. Abil memiliki gangguan pencernaan yang cukup serius sehingga waktu itu dia sampai muntah darah. Aku kurang tahu apa namanya, yang jelas penyakitnya itu berhubungan dengan lambung. Langkahku seketika terhenti begitu melihat ada orang berdiri di depan pintu ruangan Abil. Dia tampak ragu untuk masuk. Tanganku langsung terkepal begitu orang itu menoleh dan menampakkan wajahnya. Dia, Elvano. “Pak Juna…” Elvano tampak terkejut begitu melihatku berdiri kisaran lima meter darinya. “Mau apa kesini?” “Saya mau lihat Abil, Pak.” Elvano langsung mundur begitu aku maju mengha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN