Saat terbangun, Raya sudah ada di dalam kamar dengan selimut menutup tubuhnya. Dia ingat, semalam masih duduk di sofa menemani Morgan. Tapi dia tidak tahu j]ka sudah berada di dalam kamar dan tertidur pulas. Bergegas turun dari atas tempat tidur, Raya berlari keluar kamar berharap masih ada Morgan disana. Saat keluar dari kamar Raya mencium bau aroma yang meningkatkan rasa lapar di dalam perutnya. Melihat seorang pria tinggi sedang sibuk membuat sarapan di dapur. "Kau sudah bangun? Kembalilah, kita sarapan untuk mengisi perut yang kosong!" Morgan tersenyum tipis saat ia melihat Raya berjalan menghampirinya. Morgan masih terfokus membuatkan sarapan untuk mereka berdua. "Kenapa kamu harus repot-repot membuatkan sarapan? Bukankah ada jasa pengirim makanan jika kita membutuhkannya?" tanya