Masih di suasana malam yang hening, tanpa musik, tanpa keramian mereka yang berada di dalam pesta. Morgan masih mencoba untuk meyakinkan Raya tentang perasaannya. "Ra?" "Hmm." "Apa kamu masih harus marah tidak jelas?" tanya Morgan. "Aku? Marah tidak jelas? Lalu seperti apa marah sesungguhnya?" balas Raya. "Kalau begitu cium aku!" seru Morgan. Raya tertegun, dia tidak permah menduga. Morgan begitu percaya diri memintanya untuk melakukan apa yang dia katakan. "Apa aku semudah itu?" "Aku rasa tidak," jawab Morgan sembari menggelengkan kepala. "Lalu?" "Biar aku yang melakukannya!" seru Morgan menarik Raya mendekat dan melancarkan aksinya, mencium bibir kekasihnya. Setelah puas, Morgan tersenyum tipis. Dia merasa perasaan Raya sudah jauh lebih membaik dari sebelumnya. "Ma