Kanaya bangun lebih siang dari biasanya. Ia mendapat notif dari grub chat kalau jadwal Jung Man hari ini diundur minggu depan. Artinya, tidak ada alasan untuk pergi ke agensi. Libur dadakan itu cukup melegakan mengingat tadi malam ponselnya sempat dimatikan. Canggung dan malas saja rasanya kalau berinteraksi sembari berpura-pura tidak ada masalah. Namun kelegaan itu hanya berlangsung sesaat. Tak lama setelah Kanaya membasuh wajah kantuknya, sang ibu menghampirinya sembari memberitahu kalau ia kedatangan tamu. “Dia memperkenalkan dirinya?” “Hyuk, katanya atasanmu.” Entah harus lega atau justru takut. Kalau manager Jung Man sampai datang ke rumahnya, berarti ia punya masalah besar. Segera setelah ganti baju dengan yang lebih rapi, Kanaya langsung keluar untuk menemui. Terlihat di atas