"Trauma seperti apa, be? Mungkin bisa diceritakan sama kami, kalau memang tidak keberatan." Kata Arka. "Kami juga tidak keberatan mendengarnya. Iya kan, ma?" Arka menoleh pada mamanya yang seketika dengan cepat mengangguk setuju. "Hmm... Oke. Tapi, sebelum itu aku mau basuh wajahku sebentar. Wajahku rasanya dijepit sama masker ini." Si babe dengan susah payah bangun dan beranjak membersihkan wajahnya. Cukup lama, akhirnya si babe keluar. Ia sempat menggerutu satu hal. "Untung aku gak minum air bekas basuh wajah. Aroma dan warnanya sama kayak kopi beneran. Hmm... Jadi pengen ngopi kan jadinya...." Katanya. Si babe duduk kembali dan bersiap bercerita tentang masa lalu Kalma. Arka dan mama kece pun tidak banyak bicara, mendengarkan masa lalu Kalma dengan seksama. "Jadi, mulainya gini