"Bok*ng kamu gak apa-apa kan, Kalma?" "Masih membahenol, kan? Masih bisa goyang Inul kan?" Tanya si mama kece kepada Kalma. Sedikit membuatnya meringis, tapi Kalma bisa tetap tersenyum meski dalam hati sudah ingin menjerit. Ia menggerutu dalam hati, "tulang bok*ng aku rasanya geser dan bergoyang dangdut gara-gara si kulit pisang habis isinya itu. Untung aja cuma jatuh, gak sampai menggelinding kayak bola bekel. Kalau sampai itu terjadi, gak tahu lagi malunya kayak gimana." "Gak kok, mama kece. Masih membahenol manjalita. Bisa lah kita dangdut-an setelah ini" Jawabnya, tersenyum canggung. "Syukur deh. O iya, kita jadi kan masak bareng? Sambil gosip-gosip tentang Arka?" Tanyanya, sekaligus mengingatkan. Iya, alasan utama si mama kece mengundang Kalma untuk datang ke rumahnya adalah u