44. Titik Balik

2114 Kata

Aku terbangun ketika mendengar bunyi gelas jatuh. Aku langsung duduk, lalu mendelik begitu melihat Mas Fendi sedang menunduk hendak meraih pecahan gelas di lantai. “M-mas! Mas! Biar saya saja!” Saat aku berdiri, ada selimut jatuh ke lantai. Padahal, aku ingat betul semalam aku tak mengenakan selimut. Aku hanya tidur dengan jaket karena rasanya agak gerah setelah keluar sebentar cari makan dan beberapa keperluan lainnya. “Mas Fendi duduk aja. Biar saya yang bersihin—“ “Jangan, Sil. Nanti minta tolong OB saja. Nanti tanganmu kena pecahan gelasnya.” Aku yang tadinya hendak jongkok, akhirnya berdiri lagi. Melihat Mas Fendi sudah siuman dan terlihat baik-baik saja, air mataku langsung keluar. “Mas ...” “Kenapa nangis? Maaf, saya bangunin kamu. Saya tiba-tiba haus. Kedua tangan saya sama-

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN