Om Bram

1078 Kata
Batari dicegat oleh kak Kemala saat pulang kuliah. Dia tidak bisa menghindar saat kakaknya itu membawanya pergi ke sebuah mall. "Siapa gadunmu Batari? apa kakak gak bisa minta nomor teleponnya? " tanya Kemala. "Dia.. dia.. " belum sempat Batari bicara tiba-tiba ada yang menyapa Kemala. "Kemala?" seorang pria tampan dan bertubuh tinggi sekitar 180cm berdiri tidak jauh dari mereka. "Eh om Bram. Om kok udah lama gak ada kabar sih? padahal Kemala udah nungguin loh telpon dari om Bram, " Kemala langsung memasang wajah manis di depan om Bram, pelanggan setianya yang tajir melintir. Sekali booking om Bram akan memberikan uang yang sangat banyak sekitar 100 juta. "Om sibuk, ini siapa? apa dia temanmu? " sejak tadi Bram tertarik melihat Batari yang memiliki kecantikan dan kemolekan tubuh yang menggiurkan. Dia tidak pernah melihat wanita cantik senatural Batari karena kebanyakan wanita yang menghabiskan malam panjang bersamanya memiliki kecantikan buatan hasil tangan dokter dan serangkaian perawatan mahal lainnya. "Dia adikku Batari om, " Kemala rasa sepertinya om Bram suka dengan Batari. Tidak bisa dipungkiri memang Batari lebih cantik darinya. Hal itulah yang membuat Kemala membenci adiknya. "Batari ini kartu nama om, kalau kamu butuh uang kamu bisa telpon om ya, " Bram langsung memberikan kartu namanya kepada Batari karena mengira wanita itu adalah wanita panggilan seperti Kemala. Batari yang tidak enak hati langsung mengambil kartu nama itu. Dia bingung fungsi kartu nama itu untuk apa. Kemala kesal sekali om Bram malah mengacuhkan dirinya. Padahal dia sudah bicara dari tadi tapi tidak digubris. "Om gak booking Kemala lagi? ayolah om nanti Kemala kasih diskon deh buat om, " Kemala memberanikan diri memeluk lengan om Bram tapi sayang om Bram tidak tertarik lagi padanya. "Maaf Kemala om lagi banyak pekerjaan mungkin lain kali. Om pergi dulu ya, " Bram cepat-cepat pergi dari sana membuat Kemala makin jengkel karena kehilangan tangkapan besar. Jadi dia melampiaskan kekesalannya pada Batari dengan memorotinya. "Batari ayo belanja, kamu kan banyak kartu ATM. Sambil belanja kasih tau aku dong gadunmu itu siapa? masa kamu pelit sih sama kakak sendiri. " "Ini semua pemberian bos suamiku kak. Suamiku adalah supirnya bos Rio. Kami juga tinggal di rumahnya. Saking baiknya bos Rio memberikan aku semua baju, sepatu, tas, dan kartu ATM karena kami sudah dianggap seperti keluarga. " jelas Batari. Kening Kemala berkerut, "Suamimu? si opa-opa tua bangka yang kamu ceritakan waktu itu? apa benar bosnya sekaya itu? kenalkan pada kakak ya!! masa kamu pelit banget sih gak ngenalin bosnya sama kakak!! " "Iya kak nanti aku akan sampaikan ke bos Rio kalau kakak mau kenalan, " Batari rasanya ingin pulang. Tapi Kemala malah menariknya belanja di sebuah butik. Kemala dengan kalap memilih baju-baju mahal disana. Batari hanya bisa mengekori kakaknya dari belakang. Kemala dengan kurang ajarnya mengambil ATM nya Batari saat melakukan p********n. "Berapa pinnya Batari? " tanya Kemala. "34****" jawab Batari dengan polosnya. Setelah berhasil melakukan p********n, Kemala pergi membawa Batari ke toko lainnya. Sedangkan di kantor, Hans mendapatkan notifikasi pesan m-banking ke ponselnya. Dia terkejut melihat Batari melakukan banyak transaksi menggunakan kartu ATM yang sudah di berikan. "Ternyata gadis desa itu tau cara menggunakan uang dengan baik. Dia sama saja seperti Ambar. " Hans pikir Batari berbeda dengan istrinya Ambar. Ternyata semua wanita itu sama. Sama-sama suka menghabiskan banyak uang. Tentunya Ambar lebih gila lagi dalam hal berbelanja. Tok tok tok Rio masuk ke dalam ruangannya sambil membawa secangkir kopi untuk Hans. Rio adalah asistennya yang sudah 5 tahun bekerja di perusahaannya. Rio diminta Hans untuk berpura-pura sebagai bosnya Hans karena dia tidak ingin Batari tau kalau dia adalah seorang CEO dan sudah memiliki istri. Kalau Ambar tau dia menikah lagi, wanita itu akan menggila dan menyerang Batari. "Pak hari ini ada meeting dengan perusahaan Abadi Jaya Group. Saya sudah mengatur pertemuan meeting jam 2 nanti pak, " lapor Rio. "Hem baiklah, " sahut Hans tanpa melepaskan pandangannya pada laporan yang saat ini dia kerjakan. Setelah Rio pergi, Hans mengambil ponselnya dan menelpon Batari. Tapi teleponnya tidak diangkat. Jadi dia mengirimkan pesan singkat untuknya. Saat meeting berlangsung, Batari sama sekali tidak membalas pesannya apalagi menelponnya balik. Hal itu membuat Hans merasa kesal dan jengkel karena baru kali ini dia diabaikan oleh seorang wanita. "Sttt pak Hans, " Rio menyenggol Hans karena sedari tadi bosnya itu tidak fokus melihat meeting. Hans langsung tersadar dan menyimpan ponselnya. Dia tidak sabar ingin pulang dan bertanya kepada Batari kenapa wanita itu tidak menghubungi balik. Sepulang bekerja, Hans melihat Batari sedang duduk di meja belajarnya dengan mengenakan dress baby doll bergambar hello kitty. Rambutnya dicepol ke atas hingga kulit lehernya yang putih bersih terlihat jelas di matanya. "Batari.. " panggil Hans. Batari menoleh saat Hans sudah berdiri di belakangnya. "Opa.. " Batari segera menutup bukunya lalu menghampiri Hans dan mencium tangannya. Hal itu membuat Hans terkejut karena selama ini tidak pernah ada yang berani mencium tangannya. "Kenapa kamu tidak angkat telepon? " tanya Hans. "Itu... maaf opa, aku tidak bisa menggunakan ponselnya, " jawab Batari dengan jujur. Di desa dia hanya mengerti cara menggunakan hp nokia merk lama. Sedangkan ponsel yang diberikan oleh Hans adalah ponsel iphone terbaru. "Kamu tidak tau cara menggunakan ponsel? " Hans tau Batari miskin. Tapi apakah semiskin itu dia sampai hp Android saja tidak punya. Hans melonggarkan dasinya lalu duduk di atas sofa melewati Batari. "Kemari akan aku ajari cara menggunakan ponsel itu, " perintah Hans. Batari berjalan mendekati Hans sambil membawa ponsel miliknya. Tiba-tiba saja pria itu menarik Batari hingga terjatuh di atas pangkuannya. "Begini cara mengoperasikan ponsel ini. Jika kamu kirim pesan klik aplikasi pesan ini dan cari nama kontak untuk mengirim pesan setelah itu tulis pesan apa yang harus kamu kirimkan..... " Hans menjelaskannya panjang lebar sampai Batari benar-benar mengerti. Tiba-tiba Batari merasakan sesuatu mengganjal menekan belahan pantatnya. Hans menaruh ponselnya di samping sofa lalu mencium tengkuk Batari yang terbuka. "Ngghhh opa... " Tangan Hans meremas-remas bukit kembarnya dari belakang sambil memberikan beberapa gigitan-gigitan kecil di lehernya. Lalu tangannya turun menyingkap celana dalam Batari. Dia memasukkan jari-jari besarnya ke dalam kewanitaannya. "Ahhh opa hentikan !! " Tubuh Batari menggelinjang merasakan sakit dan perih saat jari-jari Hans mengocoknya. Lama-lama rasa perih itu berubah menjadi nikmat. Batari merasa ingin pipis. Dia tidak tahan lagi menahan rasa pipisnya. " Opa aku mau pipis opa!! ahhhhh!!! " Batari kejang-kejang saat merasakan klimaks pertamanya. Dia sangat malu sekali pipis di tangannya Hans. Hans mencabut tangannya dan menjilatinya dengan rakus. Sekarang dia akan mengajari istri kecilnya ini banyak hal. "Kamu juga harus melakukan sesuatu untukku Batari... apa kamu siap? "
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN