Angga terbangun dari tidurnya. ia sempat meringis saat merasakan nyeri di bagian perut dan sekujur tubuh. Angga membuka mata, hal yang ia lihat adalah langit- langit plafon ia mengerjapkan matanya sambil meraba bagian d**a yang terasa berat, tangan Angga mencoba meraba lalu Angga melihat di dadanya. ''Ai...''gumam Angga, ia meremas tangan Aika pelan. Angga melihat jam dinding lalu beralih melihat wajah Aika. Perlahan Angga bangun. ''ssstttt...'' gumam Angga yang melihat Aika menggeliyat di sampingnya. Jam menunjukan pukul lima subuh. Sambil menahan nyeri Angga mencoba bangkit setelah berhasil ia duduk di tepi sofa guna meredakan rasa sakitnya. Angga melihat di sekelilingnya matanya melihat infus yang tertancap di tangan ''aiiisssshh!!!....'' kata Angga jengah, ia paling benci di infus.