Adrian berlari menuju tangga, ia melangkahi tiga anak tangga sekaligus pikirannya kalut karena ia baru mendengar dari neneknya Anggun jika Aika pulang dalam keadaan kacau. Jalannya tertatih bibirnya biru tubuhnya bergetar matanya memancarkan ketakutan hingga membuat batin Aika terguncang Adrian berhenti di depan pintu Ai, ia mengatur nafasnya perlahan sebelum akhirnya ia memutar handle pintu yang ia pegang. Clek Adrian menatap adiknya tengah menangis sambil mengadap jendela, tubuhnya pucat seperti mayat. ‘’Ai...’’ panggil Adrian pelan, ia menghampiri Aika. Aika melepaskan tangannya dari d**a, dengan cepat ia memeluk abangnya menangis sambil sesenggukan. ‘’aku di bawa ke tempat itu kak!! Tempat di mana aku membencinya hiks!! Tempat di mana semuanya gelap dan senyap hiks!! Seseorang me