The Sleepless Night

3552 Kata

Marcel berdiri di dekat jendela kaca penthouse-nya yang menghadap langsung ke arah Menara Eiffel. Ia mengeluarkan ponselnya dari saku celana kemudian menghubungi seseorang. "Gimana?" tanyanya begitu panggilannya tersambung. "Nyonya Mentari sedang bersiap, Tuan," suara Daffa terdengar dari ujung sambungan. Marcel hanya bergumam pelan lalu mengakhiri panggilan. Hembusan napas pelan lolos dari bibir tipisnya. Beberapa hari ini ia sudah memikirkan perkataan Mario tempo hari. Ia memang belum mengerti dengan perasaannya sampai sekarang, tapi entah kenapa ketika memonitori kegiatan Mentari selama ia tidak di rumah membuat Marcel agak merasa tidak tega. Mentari kerap terlihat murung dan menangis diam-diam. Ia tahu, pasti Mentari merindukan Adit. Maka dari itu, ia memperbolehkan Mentari mengunju

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN