Prahara 5

754 Kata
Esok paginya seperti biasa Delisa menyiapkan pakaian kantor suaminya dan Menyetrikanya setelah itu ia menggantungnya di depan lemari. Seperti biasa pula ia Membantu Minten Menyiapkan sarapan untuk keluarga barunya. Setelah menata sarapan di atas meja, Delisa lalu memanggil Ibu dan Bibi mertuanya untuk sarapan. Yuda Berolahraga lagi pagi ini nak?" Tanya Aruni. "Iya ma, Tadi pamitnya gitu..." kata Delisa menahan perasaannya untuk mengatakan yang sebenarnya. "Tidak seperti biasanya Yuda selalu berolahraga pagi kak...biasanya seminggu sekali aja atau 2 kali" Kata Ambar keheranan. "Mungkin karena sekarang dia sudah memiliki Istri..." "Hubungannya?" "Udah...kita sarapan duluan saja..." Setelah selesai Sarapan Delisa lalu bersiap-siap, ia mengambil tasnya yang ada di kursi dan menyisir rambutnya karena hari ini adalah hari pertamanya bekerja, ia juga sudah menyiapkan sarapan untuk Yuda dan di taruh di atas meja Didalam kamar. Ia juga tak sempat memberitahukan kepada Yuda jika hari ini adalah hari pertamanya bekerja...karena kesibukan Yuda yang selalu saja lebih mengurus Lusiana dibandingkan dirinya. ****** Sampai di rumah Yuda langsung masuk dan melihat rumah begitu sunyi tak ada seorangpun. "Minten!!!" Panggil Yuda. "Iya Den?" "Semua orang pada kemana?" "Kalau non delisa Tadi pamitnya mau bekerja dan Ibu serta Bibi Ke toko kue den" "Baiklah...Siapkan saya sarapan" "Non delisa sudah menyiapkan Sarapan untuk aden di Kamar dan masih hangat den..." "Oke" Yuda lalu melangkah masuk kedalam Kamar dan melihat Sarapan yang dibuat Delisa untuknya. Setelah sarapan ia juga melihat Pakaian kantor yang sudah di siapkan dan digantung di depan lemari, Sudah wangi dan Rapi. "Ada gunanya Juga Punya istri..." Gumam Yuda. ****** Dikantor Delisa masih menunggu panggilan Dari Pihak HRD untuk mengetahui Apa Pekerjaannya dan dimana Meja kerjanya. "Delisa?" Panggil salah Satu Staf HRd. "Iya?" Delisa lalu masuk kedalam ruangan HRD dan Duduk santun di depan seorang wanita dengan Pakaian yang begitu elegant. "Delisa Prayuda Ahmad?" "Iya" "Tapi di Ijazah nama lengkap anda Delisa Putriku Layanan" "Saya sudah menikah bu" "Tapi nama ini tak asing tapi sudahlah ..saya akan menunjukkan kepada anda di mana Meja anda, tapi saya harap bekerja disini anda tak terbebani ya!! Karena banyak Deadline yang harus di kejar setiap minggunya.." "Insha allah Bu" Delisa lalu memperkenalkan dirinya kepada semua rekan kerjanya, yang begitu ramah dan santun. "Bismillah..." Ucap delisa Dalam hati. ****** Di kantor Yuda tak bersemangat sama sekali seperti ada sesuatu yang mengganggu pikirannya tapi ia juga tak tau apa yang sebenarnya mengganggu pikirannya. "Lo kenapa sob?" Tanya Tio yang baru saja Membuka Pintu ruangan sahabatnya. "Gua ga tau kenapa tapi perasaan gua ga enak sejak pagi" "Lo istirahat aja, Apa semalam lo ke apartemen lagi?" "Seperti itulah...Gua ga mungkin Ninggalin Lusiana sendirian..." "Wahh...Sepertinya lo bener-bener menyukai Lusi, apa wanita seperti itu emang udah menjadi tipe lo dari dulu?" "Gua ga butuh wanita cantik untuk membuat gua nyaman sob...jadi tak ada alasan dan tak ada jawaban dari pertanyaan lo itu..." "Tapi gua ngerasa Lusi Bukan wanita yang baik" "Jika dia bukan wanita yang baik, Dia tak Mungkin mengizinkanku menikah dengan Wanita lain demi mama..." "Bini lo gimana? Apa dia tau kalau setiap malam lo ke apartemen di mana lo sembunyiin Lusi? Sadarlah sob...Bini lo bukan Lusi tapi Delisa..." "Gua ga perduli jika Wanita itu harus tau atau tidak, Wanita itu hanya Istri gua di atas kertas..." "Gua tau lo menikahi Delisa demi Nyokap dan pernikahan kalian tak berdasarkan cinta, Tapi setidaknya Menghargai wanita yang sekarang menjadi istri lo lebih baik Sob..." "Lo kayak Mak mertua aja ngomongnya..." "Gua serius..." "Gua ga bilang lo becanda..." "Susah banget ngomong sama lo.." Kata Tio sembari Beranjak dari duduknya dan keluar dari ruangan Yuda. ****** Lusiana sedang berada di cafe dekat Apartemen ia menemui Pria bertubuh kekar... "Bagaimana rencana kita malam ini? Bukannya Yuda selalu ke apartemen? Apa kita bisa menjalankan Rencana kita jika dia selalu bersama lo?" tanya lelaki bertubuh kekar itu. "Tenang saja, Yuda itu b**o jadi bisa aku kibulin, Apartemen itu dan Semua Asetnya sudah terjual hari Ini dan uangnya sudah ada di rekening ini..." kata Lusi sembari memperlihatkan buku rekening miliknya. "Lo emang pintar lusi..." "Ini berkat kamu juga, bukan?" "Ngomong-ngomong, lo kok bisa menjual aset perusahaannya?" "Seperti yang aku omongin tadi, Yuda itu bego....dia menyimpan semua aset perusahaannya DiApartemen" "Baiklah....Malam ini kita bertemu di Pelabuhan, jangan sampai telat, karena kapal terakhir akan berlabuh jam 10 malam ini..." "Apa ga ada pesawat? Kok naik kapal sih? Kita kan udah banyak duit..." "Kita sudah mengambil semua milik yuda, apa lo pikir jika kita baik pesawat, kita bakal aman?" "Bener juga ..Ya udah..." Lusi dan pria kekar itu yang bernama Bento Lalu bersulang tanda kemenangan mereka. Sesekali Mereka tersenyum bersama..
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN