Di kediaman ibu Santi, suasana pagi masih sangat sepi. Belum ada tanda-tanda kehidupan di luar kamar. Semua pintu, jendela, maupun gorden rumah, masih tertutup rapat. Meski sebenarnya, baik Saka maupun sang mama yang meringkuk di kamar masing-masing, sudah terjaga. Baik Saka apalagi ibu Santi justru tidak bisa tidur. Keduanya berharap, apa yang mereka alami hanya mimpi. Selain itu, setidaknya keduanya juga berharap masih bisa memperbaiki keadaan. Padahal di luar sana, Swan sudah tiba di depan rumah pak RT lingkungan orang tua Nilahara tinggal. Setelah tersenyum hangat, Swan menyapa pak Sukmoro. “Kedatangan saya kemari karena saya ingin meminta informasi mengenai warga sini yang bernama Nilahara, dan beberapa hari lalu baru saja menikah lagi,” santun Swan yang sebenarnya sedang mengorek