Hai, Sayang

764 Kata

        Rhea tertegun. Mereka beratatapan selama beberapa saat. Rhea mencari setitik saja kebohongan dalam mata Aga, tapi ia tidak bisa menemukannya. Rhea menelan ludahnya gugup, degup jantungnya seketika berubah cepat dan ia hanya berharap bahwa detak jantungnya tersebut tidak terdengar oleh Aga.         Melepaskan Rhea, Aga bangkit dari posisinya. Ia melihat Rhea yang masih membisu tenang. Pakaian wanita itu memang sudah berganti, tapi Aga bisa melihat kalau Rhea belum mengeringkan rambutnya dengan benar. Akibatnya pakaian bagian pundak Rhea kembali basah oleh tetesan air dari rambutnya.         Aga mengambil handuk yang tersampir di atas tempat tidur, kemudian ia menyentuh kepala Rhea lembut. Membantu perempuan itu untuk mengeringkan rambutnya.         “Setelah rambut kamu kering, ak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN