19-Bayangan Masa Lalu

1182 Kata

  Tangan Gio gemetar ketika mengusap ponsel miliknya dan terhubung dengan kakaknya. Sesekali dia bisa menghindar tapi wanita itu akan mencoba terus untuk terhubung padanya. Gio menarik napas panjang sebelum mengangkat telepon dari kakaknya itu.   “Hallo? Kakak?” Gio menahan suaranya agar terdengar biasa saja.   “Gio! Kakak kangen! Kamu ada di mana? Kakak sudah ada di kantor kamu sekarang.”   Tubuh Gio kaku seketika. Dia pergi ke Bogor untuk menghindari kakaknya dan sekarang wanita itu malah menyusulnya? Tangan Gio mengepal dan dia mengatupkan gerahamnya rapat-rapat. Dibenturkannya kepalanya ke setir mobil. Dia tidak mungkin menghindari kakaknya atau wanita itu akan melakukan sesuatu yang memalukan.   “Aku ke sana sebentar lagi. Setelah urusan dengan klien beres,” kata Gio lalu m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN