Bu Dian menghampiri Namira, lalu memeluk gadis itu lembut seraya mengucapkan kalimat maaf di depan suaminya. "Maafkan aku, ya, Namira. Kalau kata-kataku tadi keterlaluan, kamu mau 'kan memaafkan ucapanku tadi?'' ucap Bu Dian pura-pura memelas. Pak Heru melihat sikap Bu Dian yang mulai lembut, dan mau lebih dekat dengan Namira merasa senang. ''Kalau aku melihatmu seperti ini, dengan Namira aku merasa senang. Seandainya saja kamu dulu seperti ini, lemah lembut pada Namira dan Ibu pasti kita akan menjadi keluarga yang sangat bahagia.'' ''Memang waktu yang telah terlewat, tidak bisa diulang kembali. Hanya satu harapanku, di sisa hidupku ini. Aku hanya ingin melihat Namira selalu bahagia, berlimpah kasih sayang dan juga cinta dari kita. Aku tidak mau, saat aku tiada baik Ibu, Kak Amir dan K