53. Hati yang Penuh Kebencian

1227 Kata

Siang ini, arus lalu lintas cukup padat. Di dalam mobil berwarna putih, terlihat gadis sedang menyetir mobil sendiri dengan ekspresi wajah kesal. Gadis itu adalah Mellisa, ia sangat kesal pada papanya. Di saat Mellisa asyik nongkrong bersama teman-temannya di kantin kampus, tiba-tiba papanya meneleponnya dengan nada ancaman. Ya, ternyata Pak Heru dalam sambungan telepon tadi mengajak Mellisa bukan dengan cara membujuk, melainkan mengancam. Karena Mellisa selalu menolong ajakan Pak Heru, apalagi tidak berkaitan kegiatannya. Tidak sampai sepuluh menit Mellisa mengendarai mobil, akhirnya gadis itu sampai di restoran tempat janjian dengan orang tuanya. Selesai memarkirkan mobil, Mellisa turun dan langsung menghampirinya Pak Heru yang kebetulan sengaja menunggu putrinya di depan restoran.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN