"Mellisa! Mellisa! Kamu mau ke mana, dengarkan kata Papa dulu, Mellisa?!'' ucap Pak Heru sembari berteriak, lalu melangkahkan kakinya sedikit cepat mengejar Mellisa yang hampir keluar pintu utama. Pak Heru langsung menarik cepat lengan putrinya, hingga tubuh Mellisa berbalik kemudian menatap papanya. "Apa, sih, Pa! Main tarik saja, Mellisa mau pergi, jadi jangan halangi Mellisa," marah Mellisa, dengan melepaskan tangan Pak Heru di lengannya kasar. Sesaat Pak Heru menghela nafas, kini ia mulai sadar kalau selama ini ia terlalu memanjakan, dan menuruti keinginan Mellisa. Kini saat Mellisa sudah besar, Pak Heru baru menyadari kalau bukan sopan satun, dan sikap lembut putrinya yang diberikan ketika bicara dengannya melainkan ucapan kasar. Haruskah Pak Heru marah pada Mellisa, tentu tida